IWA Blog

BERHARAP NEGATIF!

BERHARAP NEGATIF!

Semua orang di dalam hidup ini pasti berharap hal yang positif bukan? Tapi dalam beberapa hari ini dan bisa jadi hari-hari mendatang. Orang berharap: Negatif! Terutama yang menunggu dengan harap-harap cemas hasil PCR terhadap Covid-19.

Minggu yang lalu salah satu anak saya “kontak erat” dengan salah satu temannya yang terkonfirmasi positif Covid Omicron. Jelas aja kita semua panik, ditambah lagi anak saya ada gejala, batuk kering. Kejadian ini bertambah ruwet karena pada malam imlek, saya kedatangan saudara dari US untuk makan malam Bersama di rumah dan salah satu anaknya segera akan terbang lagi ke Australia untuk melanjutkan studinya. Jadi harus test PCR sebelum berangkat. Kita semua panik, jadi lah berduyun-duyun ikut antri PCR di Kalgen Inolab PIK.

Syukur alhamdulilah, hasilnya semuanya NEGATIF – artinya sesuai dengan harapan kita semua. Saya pun bercanda dengan istri saya, baru kali ini kita berharap sekali sebuah hasil yang Negatif ya. ?

Kasus Omicron beberapa hari ini meningkat dengan sangat tajam. Di Jakarta aja tgl. 3 Feb 2022 naik kasusnya dengan 3.027 orang dan 1.331 itu akibat transmisi lokal. Ini sepertinya mengarah ke gelombang 3 Pandemi Covid.

Seperti yang kita ketahui dan dengar bahwa varian Omicron ini gejalanya tidak seberat varian Delta atau varian-varian sebelumnya. Tapi kita hendaknya jangan menganggap enteng. Bagi yang komorbid / ada penyakit seperti diabetes, asma, darah tinggi atau Autoimun, bisa jadi penyakit ini sama berbahayanya dengan varian-varian sebelumnya.

Gejala ringan yang dialami sebagian besar penderita itu, bisa jadi juga karena mereka kebanyakan sudah mendapatkan vaksinasi sehingga di dalam darahnya sudah mengandung antibodi spesifik yang bisa melawan virus ini, sekalipun tidak sempurna karena virus Omicron ini sudah bermutasi dan oleh karenanya antibodi kita tidak sepenuhnya mengenali.

Nah.. bagi yang belum imunisasi atau belum pernah terpapar varian-varian Covid-19 sebelumnya, bisa jadi virus ini akan sangat membahayakan. Hana Horka penyanyi Ceko yang lumayan terkenal ini contohnya. Dia meninggal bulan lalu akibat dia “sengaja” memaparkan (expose) dirinya dengan virus itu. Hana Horka adalah salah satu individu yang tidak mau divaksinasi, sementara keluarganya yang terpapar sudah divaksinasi Covid sebelumnya sehingga gejalanya tidak berat. Lihat beritanya di sini https://www.liputan6.com/showbiz/read/4866488/penyanyi-ceko-hana-horka-meninggal-karena-sengaja-covid-19-anaknya-marah-pada-kaum-anti-vaksin

Jadi kita jangan anggap remeh, tetap jaga keselamatan diri dan keluarga kita.

Satu hal yang perlu kita ketahui juga bahwa Antigen test ternyata tidak begitu akurat dalam mendeteksi varian Omicron ini. Beberapa kasus yang saya amati di Indonesia ternyata yang sudah mendapat antigen test negatif lalu di PCR, terbukti masih banyak yang positif. Hal ini menjadi bahaya ketika seseorang merasa dirinya sehat padahal kenyataannya tidak dan dia justru menyebarkan ke yang lainnya.

Setelah saya coba lihat di beberapa makalah ilmiah memang ternyata benar bahwa antigen test “less effective” untuk mendeteksi varian Omicron ini. https://www.the-scientist.com/news-opinion/are-rapid-tests-worse-at-detecting-omicron-and-does-it-matter-69611 Ini salah satu reference nya. Sekarang ini PCR test tidak lagi mahal, lebih baik daripada ragu-ragu gunakan test PCR saja. Di Kalgen Inolab PCR nya bahkan ada yang menggunakan spesimen air ludah yang lebih mudah tanpa harus di colok-colok hidung atau tenggorokannya. https://www.instagram.com/kalgeninnolab/

Bagaimana jika kita terkonfirmasi POSITIF COVID-19?

Pertama, Tidak ada gunanya mencari… ini kena di mana, dari siapa atau kita menjadi kesal bahkan frustasi dengan kondisi yang saat ini menimpa kita.

Kedua, Ingatlah selalu untuk menjaga pikiran tetap positif. Pikiran harus maju ke depan (jangan mundur ke belakang) dengan rencana bagimana untuk bisa pulih dan sehat kembali. Ingat penyakit ini bisa disembuhkan. Jangan kuatir, jangan panik apalagi terlalu berlebihan. Tenang… itu penting…

Ketiga, keluarga yang harus mendampingi karena anggotanya harus isoman di rumah, juga harus tenang dan harus berpikiran positif. Jaga prokes yang ketat (masker, hand sanitizer dan disinfectant serta jaga jarak). Tetapkan zona bersih. Dan stay di Zona bersih.

Keempat, Covid melumpuhkan imunitas kita. Jadi tingkatkan terus dengan multivitamin plus vit D3, dan makan makanan bergizi. Ketika penderita Covid menurun nafsu makannya. Dia harus coba melawan. Sekalipun mual. Jika tidak bisa juga, beli susu bernutrisi seperti Entrasol atau lainnya. Asupan nutrisi itu penting untuk memfortifikasi gizi dalam tubuh kita yang akan meningkatkan imunitas.

Kelima, banyak istirahat, jika ada oxymeter. Level oxygen di cek berkala terutama bagi yang batuknya sudah harus pakai tenaga.

Terakhir jangan lupa berdoa. Tuhan pasti buka jalan. ???

“Be safe, be smart, be kind”, kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, WHO Director General. Ada 3 hal yang perlu kita kerjakan saat pandemic Corona ini merebak. Yang pertama Be safe from Corona Virus. Gunakan Masker, Jaga Jarak dan Perketat protokol Kesehatan. Kedua Be Smart and inform yourself about it. Artinya bijaklah untuk mengerti situasi yang ada dan bertindak. Ketiga Be Kind to support one another. Artinya jadilah orang baik untuk mendukung satu sama lainnya yang sedang kesusahan.

Semoga kita semua terhindar dari virus Corona gelombang ketiga ini. Gunakan selalu pikiran positif, jangan membawa kenegatifan ke dalam hidup kita. Sekalipun itu hasil test yang negatif. Sedapat mungkin cegahlah daripada menunggu hasil test PCR yang negatif.

Have a Great Day! GC

Leave a Comment

slot77

slot kamboja

rtp live