BERUBAH
Hari Anti Narkotika Internasional!
#HANI2023
By Galatia Chandra – Jun 26
Seorang wanita yang berpakaian cukup rapih tampak menangis di sebuah pinggiran tebing yang cukup tinggi. Dia siap-siap mau terjun dan membunuh dirinya. Tiba-tiba dibelakangnya ada yang menariknya ke belakang. Seorang laki-laki tua berpakaian putih berkata padanya. “Maafkan kelancangan saya, saya kebetulan melihat dari tadi kesedihan ibu dan sepertinya juga keputusasaan ibu. Tapi bu… Lari dari masalah dengan cara membunuh diri itu adalah dosa besar. Daripada Lari dari Masalah mengapa tidak Selesaikan saja masalahnya?”
Wanita itu berkata: “Siapa bapak? Apa urusan bapak mencampuri urusan saya?”
Pak Tua itu berkata: “Yah… Saya ini hanyalah seorang petapa tua, jangankan manusia, hewan dan tumbuhan disini juga tidak akan saya biarkan mati apalagi wanita seperti ibu? Sebenarnya ada apa sampai membuat ibu frustasi seperti itu?”
Wanita itu menangis dengan sangat pilu… setelah ada kurang lebih 5 menit lamanya si Pak Tua itu menunggu akhirnya Wanita itu pun angkat bicara: “Saya heran, sungguh-sungguh heran… padahal saya tidak pernah mendidik anak perempuan saya menjadi seorang pecandu Narkoba. Saya maafkan dia, saya mencoba membimbingnya keluar dari masalahnya. Tapi entah bagaimana cara pikirnya. Ia bolak balik jatuh dan jatuh lagi ke lubang yang sama. Bodoh sekali. Dinasehati lebih keras… ia malahan kabur dari rumah. Saya frustasi pak… Saya merasa gagal dalam hidup saya.”
Pak Tua itu berkata sambil tersenyum: “Hmmm… Coba lihat semut yang ada di batu ini, dengarin yah apa yang saya katakan sama semut ini. Wahai semut, itu adalah batu tempat dimana saya biasanya bersemedi, sana pergi jauhan. Jangan disini… Eh bandel ya… kenapa masih gak mau pergi juga? Nah bu, bagaimana pendapat ibu?”
Wanita itu berkata: “Yah gimana dia bisa mengerti. Wong dia itu semut, dia gak mengerti bahasa manusia.”
Pak Tua itu spontan berdiri: “Nahhh benar sekali itu ibu. Kita hanya bisa membuat semut itu mengerti, jika kita mampu mengubah diri kita menjadi semut dan bicara dengan bahasa semut.”
Friends… membuat seorang BERUBAH itu tidak mudah. Jika kita selalu menggunakan perspektif kita, menasehati dengan perspektif kita dan mengajaknya BERUBAH berdasarkan saran-saran kita. Barangkali pada awalnya akan efektif, tapi beberapa waktu kemudian dia akan kembali BERULAH dan BERUBAH lagi dengan kebiasaan buruknya.
Prinsip mengajak berubah seseorang No. 1 adalah mengerti atau paham situasinya dan kondisi orang tersebut untuk BERUBAH. Orang yang mau BERUBAH harus berani dengan jujur untuk menceritakan seluruh isi hatinya yang mendasari sikap-sikap dan keputusan-keputusannya… Mengapa dia suka dengan hobinya yang begitu merusak dirinya. Jika kita tidak mempunyai kemampuan untuk menggali hal-hal seperti ini, sebaiknya dibantu oleh tenaga professional.
Hal kedua yang perlu dimengerti oleh orang yang ingin mengajak seseorang untuk BERUBAH adalah. Seseorang bisa berubah atau diubah menjadi lebih baik tetapi bukan oleh orang lain melain oleh DIRINYA SENDIRI. Tidak ada yang lain. Jadi intinya adalah kita tidak akan punya kemampuan untuk mengubah seseorang. Kita hanya bisa MEMBANTU & mengarahkan agar keputusannya untuk berubah dieksekusi dengan tingkat kepatuhan yang tinggi. Dengan komitmen yang kuat untuk memutus mata rantai yang membelitnya secara tuntas tanpa ragu-ragu.
Jadi ketika berhasil, itu adalah karena usaha dari orang yang bermasalah itu untuk keluar dari masalahnya. Jika gagal itu juga karena usaha dia. Ingatlah selalu bahwa Kita tidak akan pernah bisa mengubah seseorang. Hanya dirinyalah yang dapat mengubah dirinya.
Arahkan diri orang yang bermasalah itu untuk meninggalkan hal-hal yang ada dibelakangnya, juga tidak perlu khawatir dengan masa depannya yang masih jauh. Pikirkan saja, hari ini apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki hidup saya? Mungkin selama ini Sebagian besar waktu berlalu dengan keputusan yang salah. Namun Tuhan begitu baik memberi hari yang baru. Coba rancang, di hari baru itu, apa rencana positif yang akan dilakukan. Fokuslah di sana. Setiap hari lakukan demikian, tanpa sadar, sedikit demi sedikit Bergerak maju untuk berubah…
“I avoid looking forward or backward, and try to keep looking upward.” – Charlotte Brontë
Have a GREAT Day! GC