Sudah hampir 10 tahun saya sharing kisah nyata berikut ini yang asalnya dari negeri Jepang. Setiap tahun saat saya share selalu ada aja yang merasa tersentuh dengan cerita luar biasa ini. Di Hari Guru Nasional, semoga cerita ini mengingatkan kembali semua jasa-jasa guru-guru yang sudah mendidik kita. Oleh karena merekalah kita bisa menjadi seperti sekarang kita ini.
Seorang guru yang sangat istimewa menyadari bahwa waktu hidupnya sudah tidak akan lama lagi. Oleh karenanya dia meninggalkan sebuah pesan di papan tulis untuk para muridnya. Pesan itu merupakan Pekerjaan Rumah yang terakhir untuk para murid-muridnya dan membuat semua orang terharu membacanya.
Setelah menulis pesan tersebut Guru itu pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Jika umumnya para murid malas mengerjakannya, maka PR yang satu ini sangat berbeda. Membuat murid-muridnya menangis membacanya.
Berikut tugas yang diberikan sang guru:
PR TERAKHIR
Tidak ada batas waktu.
“Jadilah orang yang bahagia!.”
“Saat kalian mulai mengerjakan tugas ini, mungkin aku sudah berada di surga. Tidak usah buru-buru mengerjakannya. Kalian bebas menggunakan waktu yang kalian miliki.”
Tapi pada suatu hari, tolong kumpulkan padaku dan katakan, “Aku sudah melakukannya guru. Aku sudah bahagia.”
“Aku akan menunggu!.”
PR tersebut menjadi PR paling mengharukan di dunia. Bahkan di salah satu akun Twitter ada yang membagikan foto terakhir dari papan tulis tersebut. Ketika itu, guru yang menuliskan tugas ini baru saja meninggal.
Namun apa yang ia sempat lakukan di nafas-nafas terakhirnya sungguh mengesankan. Ia benar-benar melakukan tugasnya sebagai seorang guru, yaitu memastikan bahwa anak didiknya bukan hanya belajar atas tuntutan akademis. Namun juga ia membawa peserta didiknya untuk menjadi orang-orang yang hidupnya berbahagia.
Sesungguhnya sekolah hingga tinggi, mendapat pekerjaan yang hebat, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya di dunia menjadi tidak ada artinya ketika kita kehilangan sesuatu dalam diri kita yaitu “BAHAGIA” Guru tersebut sesungguhnya telah meninggalkan pesan bukan hanya pada murid-muridnya tapi juga pada kita.
Saat wabah raya atau pandemi Corona ini menghantam dunia Pendidikan. Orang berpikir betapa enaknya siswa-siswi didik bisa belajar di rumah. Guru-guru bisa dengan santai juga mengajar dari rumah.
Banyak yang tidak tau berapa banyak siswa-siswi didik yang stress akibat ketidak-siapan mereka atas perubahan ini. Dimulai dengan tidak adanya sarana dan prasarana untuk belajar jarak jauh, ketiadaan jaringan internet. Materi belajar dan mengajar versi online dll.
Bahkan kalau baca di berita ada juga siswa-siswi yang bunuh diri akibat depressi dan stress akibat belajar ini http://kmp.im/AGAbI4
Yah para guru sekarang ini mempunyai tekanan yang sangat besar untuk bisa terus menjalankan fungsinya dalam hal belajar mengajar. Kita doakan semoga mereka terus bersemangat, terus mencari cara yang terbaik agar peserta didiknya bisa menjadi orang-orang yang berhasil dalam hidupnya dan terlebih penting lagi mereka menjadi orang-orang yang berbahagia.
“A teacher affects eternity; He can never tell where his influence stop.” – Henry B. Adams
Hari ini adalah Hari Guru Nasional di Indonesia. Mari kita kembali mengenang jasa-jasa para guru-guru kita.
Untuk semua guru-guruku yang terkasih terutama yang ada di grup ini… Selamat hari guru….
Have a Great day! GC