Kita semua boleh berbangga bahwa Indonesia boleh mendapat peringkat ketiga sebagai bangsa yang produktif. Source: https://bit.ly/2RoNiuQ Ranking tersebut di bawah dari Ireland dan Germany. Ini menunjukkan bangsa kita berbeda dari kebanyakan bangsa lain di Asia seperti Philippines dan Vietnam yang berada di posisi terbawah dalam hal produktivitas. Ini merupakan hasil survey dari 250.000 pegawai di 105 negara seluruh dunia.
Namun begitu… sekalipun kita berbangga, kita tidak boleh terlena dan harus terus memacu diri kita untuk lebih produktif lagi di dalam bekerja. Ada cara hebat untuk menjadikan diri kita dan juga teman-teman kita di tempat kerja untuk bisa bekerja lebih produktif lagi.
Dan ini adalah kejadian nyata yang terjadi di tahun 1918, Dimana Charles M. Schwab yang merupakan orang terkaya di dunia meminta bantuan seorang konsultan ahli produktivitas: Ivy Lee untuk meningkatkan produktivitas di perusahaannya.
Ketika bertemu dengan Ivy Lee, Charles bertanya bagaimana caranya meningkatkan produktivitas karyawan-karyawannya.
Ivy: “Saya perlu bertemu selama 15 menit dengan setiap eksekutif perusahaan kamu, hanya itu yang perlu dilakukan. Kamu akan lihat nanti hasilnya bulan yang akan datang.”
Charles: “Berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk jasa konsultasi ini?”
Ivy: “Tidak seberapa… Lihatlah dulu hasilnya, setelah itu kirimkan cek ke saya terserah berapa nilainya yang sepatutnya sesuai dengan efek / hasil yang ditimbulkan setelah konsultasi saya menimbulkan efek.
Tahukah berapa yang akhirnya dikirimkan oleh Charles ke Ivy Lee? Setelah 3 bulan berlalu dan seluruh eksekutifnya sepenuh hati menggunakan metode Ivy ini, Charles memanggil Ivy ke kantornya dan menyerahkan cek sejumlah USD 25.000 atau senilai USD 450.000 atau sekitar 6.3 Milyar Rupiah di tahun tersebut. Jadi ini bukanlah ilmu murah. Ilmu mahal yang perlu dipelajari dan ditekuni oleh setiap leader dengan konsisten.
Ilmu ini hingga saat ini masih valid dan justru dengan adanya social media dll yang menjadi pemecah konsentrasi kita. Justru ilmu ini semakin lama sesungguhnya semakin bertambah penting.
Metode Ivy Lee
1. Setiap kali kita menyelesaikan seluruh pekerjaan kita. Di sore hari, tulislah 6 hal yang paling penting untuk diselesaikan besok. Tidak boleh lebih dari 6 hal.
2. Buat skala prioritas dari keenam hal di atas.
3. Keesokan harinya kerjakan dulu tugas yang pertama hingga tuntas sebelum berpindah ke pekerjaan no. 2 demikian seterusnya. Di sore hari seperti no. 1, buat list kembali 6 hal tersebut, prioritisasi dst.
Metode ini sepertinya sepertinya sederhana, tapi metode ini powerful dan mampu meningkatkan produktivitas secara sangat bermakna di perusahaan Baja milik Charles M. Schwab yang saya yakin juga akan dapat meningkatkan produktivitas di tempat kerja teman-teman semua.
Dari banyak komentar-komentar para ahli produktivitas, hanya 1 komentar negatif tentang metode ini. Yaitu bahwa metode ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor gangguan dan kondisi emergency yang perlu ditangani segera. Tapi Ivy Lee menjawab bahwa jika kita menghadapi situasi darurat seperti itu, tentu saja kita perlu menangani hal itu terlebih dahulu. Setelah situasi itu berlalu, harus kembali ke pola rutin seperti yang dijabarkan di metode Ivy Lee.
Kemarin adalah Hari Produktivitas Dunia. Mari kita terus mengingat untuk meningkatkan produktivitas kerja kita serta team kita, fokuslah selalu pada hal-hal terpenting dalam hidup kita.
”Write down the most important things you have to do tomorrow.” – Ivy Lee
“Nothing is less productive than to make more efficient what should not be done at all.” – Peter Drucker
Have a GREAT & PRODUCTIVE Day! GC