SABAR
By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind Book
Pada suatu sore, seorang anak berusia 10 tahun datang kepada ayahnya, “Oh Ayah, Maru Capek Deh!” kata sang anak. “Ada apa Maru?” tanya sang ayah.
“Saya capek, sangat capek Deh…Maru rasanya Capek Deh Ayah, karena Maru harus belajar mati-matian untuk mendapat nilai bagus sedang teman Maru bisa dapat nilai bagus hanya dengan menyontek, besok-besok Maru mau menyontek aja lah!
Maru capek karena harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang teman-teman yang lain, mereka punya pembantu, Maru ingin agar Ayah bisa segera mencari serta mempekerjakan pembantu! Maru juga capek karena harus menabung, sedang teman Maru bisa terus jajan tanpa harus menabung, mulai besok Maru ingin jajan saja!” Kata Maru dengan muka sedih.
Sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” Ayo ikut ayah nak”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak.
Kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur & ilalang. Maru pun mulai mengeluh ”Ayah mau kemana kita? Maru tidak suka jalan ini, lihat sepatu Maru, Nih jadi kotor, kaki juga jadi luka karena tertusuk duri. Badan Maru dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah karena ada banyak ilalang, Maru benci jalan seperti ini ayah” sang ayah hanya diam seribu bahasa.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya begitu segar, ada banyak kupu-kupu, bunga-bunga yang cantik & pepohonan yang rindang “Waaaah tempat apa ini ayah? aku suka sekali tempat ini!” sang ayah hanya diam & kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau. “Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah.
”Anakku, tahukah kamu mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini indah kan?”
”Ya tempat ini Indah Ayah, tapi… Tidak tahu juga deh, kenapa sepi yah”
”Itu karena mereka tidak mau menyusuri jalan jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak sabar dan tidak mau susah untuk menyusuri jalan itu”
”Ooh berarti kita orang yang sabar ya yah?”
”Nah, akhirnya kau mengerti”
”Hahh, maksudnya?”
”Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, bersikap baik, kujujuran & butuh kesabaran untuk sebuah kemenangan, seperti jalan tadi bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, saat lumpur mengotori sepatumu, saat melawati ilalang & saat kamu dikelilingi serangga?
Akhirnya semuanya terbayar kan? Ada telaga yang sangat indah.. Seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? Oleh karena itu bersabarlah anakku”
”Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
“Aku tau, kan ada ayah & ibu yang setia menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat.”
”Sekarang Maru mengerti ayah.. Terima kasih”
Ada Jalan yang kelihatannya Mudah dan Indah namun sesungguhnya Ujungnya maut. Tidak ada jalan pintas di dunia ini. Semua memerlukan usaha dan keringat. Sebab itu tekunlah dengan usaha-usaha kita sekalipun itu sepertinya usaha yang kecil. Ingatlah apa yang dikatakan Thomas Alva Edison tentang Jenius. ”Genius is one percent inspiration, ninety nine percent perspiration”
Semua hal hebat didunia yang disebut sebagai sebuah karya Jenius sesungguhnya dihasilkan oleh 1% kepintaran otak dan 99% usaha keras yang sabar dan telaten. Sekalipun usahanya gagal dan gagal.
Sebab didunia ini para Atasan bahkan Tuhan senang hanya pada orang yang tekun dan bertanggung jawab. Jika seseorang diberikan tanggung jawab kecil yang dipercayakan padanya dan bisa dieksekusi dengan baik. Pastilah ia akan mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar. Jika untuk tanggung jawab kecil yang diberikan sudah tidak dapat dipercaya, apakah Atasan atau Tuhan akan memberikan tanggung jawab yang lebih besar?
Kita terus menerus tertimpa wabah Covid. Kesabaran kita kadang di uji. Agar kita tetap efektif dan produktif, kita perlu bersabar dengan menggunakan masker, jangan serampangan dan menganggap remeh prosedur kesehatan. Yuk kita ikuti panduan, ketetapan dan peraturan pemerintah.
Tapi saya perlu usaha, saya perlu nafkah, saya perlu makan! Ya… Kita tidak dapat menghindari kebutuhan kita untuk mencari nafkah, usaha, cari makan. Ingat semua itu tidak dilarang sama pemerintah. Yang dilarang adalah keteledoran kita dalam menggunakan masker. Tidak menjaga jarak, dll.
Teruslah bersabar untuk hidup dalam kondisi yang terbatas, dibatasi masker, dibatasi mobilitasnya, dibatasi aktivitasnya. Kesabaran kita ini akan membawa diri kita ke dunia yang lebih baik. Percayalah… Tetap bersabarlah…
”Sometimes what we want doesn’t happen when or how we want it to. But that doesn’t mean the answer is “No” it just means “Not right now.”” Sarah Centrella
Tidak semua yang kita mau, tidak semua yang kita inginkan itu bisa dengan cepat dan mudah kita dapatkan. Tapi itu semua bukan tidak mungkin kita dapatkan. Sebab semua itu hanya perlu… Kesabaran.
Have a Great day! GC