IWA Blog

THE ACHIEVER The Int’l day of Achiever

THE ACHIEVER The Int’l day of Achiever

Hari itu adalah hari pertama masuk kuliah. Professor yang memimpin acara hari itu meminta semua mahasiswa/I untuk saling berkenalan.

Margo agak terkejut di depannya berdiri seorang nenek-nenek. Ia berkata demikian, “Hi Ganteng, nama saya Rose, saya 87 tahun saat ini. Apakah saya boleh memeluk kamu?”

Margo pun tertawa dan dengan antusiasnya membalas, “Tentu saja boleh!” Rose pun memberi pelukan dan dekapan yang sangat kuat. “Mengapa kamu kuliah disaat usia kamu masih begitu muda dan Innocent?” seloroh Margo.

Rose pun membalas dengan berguyon, “Saya disini untuk bertemu dengan pria kaya lalu menikah dan mendapat beberapa anak setelah itu pensiun dan berpesiaran. Hehehe”

“No Seriously.” Margo berkata “Saya heran, apa yang menjadi motivasi kamu untuk mengambil tantangan pada usia seperti sekarang ini?”

“Satu-satunya mimpi saya yang belum bisa saya penuhi adalah kuliah dan mendapatkan gelar!” katanya.

Setelah kuliah selesai Margo dan para mahasiswa lainnya pergi ke union building untuk minum milkshake cokelat. Segera saja Rose menjadi primadona di antara para mahasiswa tersebut. Mendengarkan kisahnya seperti sebuah mesin waktu, ia sangat menarik dalam hal kebijaksanaannya disamping pengalaman-pengalaman hidupnya yang luar biasa.

Suatu ketika Margo mengundang Rose untuk memberikan motivasi di sebuah pesta tim sepak bola kampus. Ketika ia baru saja maju ke podium ingin memberikan speech, tiba-tiba kartu yang jadi panduannya jatuh berantakan. Tapi Ia begitu hebat untuk ber-maneuver dan membuat sebuah humor kepepet: “sorry ya, ini pasti akibat kemarin. Saya bongkar rahasia sedikit ya. Sebetulnya saya sudah memutuskan untuk menyerah dan bertekad untuk tidak minum bir lagi. Tapi yah saya tetap aja kena masalah. Memang Bir sih sudah tidak lagi saya minum tapi itu Whiskey yang saya minum kemarin itu sepertinya membunuh saya! Itu lah sebabnya mengapa sepertinya saya tidak bisa menyampaikan pidato saya sesuai urutan yang benar. Jadi biarlah saya sampaikan yang saya tau aja ya.”

Spontan semua tertawa…. Berikutnya ia berkata:….

Kita tidak berhenti bermain karena kita tua; kita menjadi tua karena kita berhenti bermain. Ada 4 rahasia untuk tetap muda, bahagia dan mencapai sukses…

1. Kamu harus tertawa dan menemukan lelucon setiap hari.

2. Kamu harus punya mimpi. Ketika mimpi kamu sirna, kamu pasti mati. Ketahuilah bahwa begitu banyak orang mati di sekeliling kita, mereka berjalan namun mereka bahkan tidak tau bahwa mereka sesungguhnya sudah mati.

3. Ada perbedaan besar antara menjadi tua (growing older) dan menjadi dewasa (growing up). Jika kita berbaring selama 1 tahun tanpa melakukan apa-apa, kita akan menjadi tua. Namun ketika kita menggunakan seluruh talenta serta kemampuan kita, selalu melihat dan mengambil kesempatan-kesempatan untuk berubah dan bertumbuh. Inilah yang membuat kita menjadi dewasa.

4. Jangan menyesali apa yang sudah terjadi. Orang tua biasanya tidak menyesali apa yang terjadi. Mereka banyak menyesali hal-hal yang mereka belum lakukan, sehingga mereka khawatir bahwa mereka tidak akan ada waktu lagi untuk mengerjakan hal-hal tersebut. Jadi ketika masih ada kesempatan buatlah rencana dan lakukanlah… Yang berlalu biarlah berlalu yang di depan buatlah rencana.

Rose menyelesaikan pidatonya dengan mengajak semua orang untuk menyanyi lagu “The Rose” https://www.youtube.com/watch?v=zxSTzSEiZ2c Ia ingin agar semua orang menyimak baik-baik lirik lagu ini dan meresapinya.

Satu tahun setelah Rose mendapat gelar sarjananya. Ia pun menghembuskan napasnya yang terakhir.

Remember that Growing older is mandatory but growing up is an optional.

Sebuah kisah seorang Achiever yang mencapai mimpinya di saat-saat terakhir hidupnya. Menjadi inspirasi bagi kita bahwa tidak ada kata terlambat bagi mereka yang mau berusaha mengejar mimpinya.

Have a Wonderful Friday! GC

Leave a Comment

mahjong ways gacor

situs slot777 online