IWA Blog

THREAT & OPPORTUNITIES!

THREAT & OPPORTUNITIES!

THREAT & OPPORTUNITIES!
By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind Book

Pada tahun 1932, di Amerika terjadi krisis ekonomi yang sangat berat. Pengangguran, kemiskinan menjadi hal lumrah yang terlihat pada masa itu. Charles Darrow & istrinya pun tak luput dari keadaan serba sulit tersebut.

Walaupun sangat terpelajar, Charles tetap saja tidak dapat memiliki pekerjaan yang penghasilannya mencukupi kebutuhan rumah tangganya. Padahal di saat yang sama, istrinya memiliki kebutuhan asupan yang baik untuk disalurkan kepada bayi yang sedang dikandungnya.

Charles Darrow & istri pun harus bekerja keras untuk survive. Namun begitu…. Sekalipun segala sesuatunya tampak suram, sepasang suami-istri ini tetap memilih untuk bisa mengisi atau memenuhi hidup mereka dengan tertawa serta mempertahankan keceriaan mereka.

Di malam hari, saat mereka mencoba melepaskan sejenak kepenatan di hari itu serta beban persoalan yang mereka hadapi, mereka membuat sebuah permainan di mana mereka bisa berpura-pura menjadi milioner, sambil mengingat-ingat liburan menyenangkan di dekat kota. Mereka membangun area itu di atas sebuah papan. Charles memahat hotel & rumah dari sebongkah kecil kayu & akhirnya mereka menyebut permainan itu dengan nama Monopoly.

3 tahun kemudian, tepatnya pada 1935, permainan itu dipasarkan oleh Parker Brothers. Charles & istrinya pun akhirnya benar-benar menjadi milioner. Mereka berhasil mengatasi kesulitan yang mereka alami & membentuk diri mereka, bukannya menghancurkan mereka.

Dalam karakter Tionghoa kata: Krisis (危机 wēijī) itu sesungguhnya terdiri dari kata: Bahaya / Ancaman (危 wēi) & Kesempatan (机 jī).

Orang-orang Tionghoa jaman dahulu sudah mengetahui bahwa di dalam setiap krisis selalu ada “kesempatan”. Oleh karena itu daripada kita selalu mengganggap masalah itu sebagai sebuah ancaman, lihatlah masalah itu sebagai sebuah kesempatan, yang apabila kita selesaikan kita akan mendapatkan peluang yang lebih besar atau lebih baik kelak.

Otak manusia itu aneh… jika kita bilang ke anak kita “Nak… Jangan loncat-loncat!” apa kira-kira yang terjadi? Yang ada adalah anak kita terus akan melompat lompat. Karena otak kita kecendrungannya adalah “menghilangkan” hal yang negatif. Contoh lain: Ayo coba jangan pikirkan “GAJAH”. Apa yang sekarang ada dipikiran kita. Bukankah Gajah? Ini saya dapatkan dari videonya Simon Sinek https://youtu.be/W05FYkqv7hM Coba deh di simak. Video yang sangat menarik. Apa konklusinya. Daripada energi kita habis untuk mengatasi masalah. Lebih baik kita habiskan energi kita di solusi dan opportunities yang ada di depan kita.

Daripada kita bilang ke anak kita “Jangan” loncat loncat. Lebih baik kita ubah menjadi ajakan. Yuk, duduk di sini. Mami mau cerita, ada cerita yang menarik nih… Misalnya begitu. Itu artinya kita fokus ke solusi dan encouragement instead of “larangan”, omelan dll. Sebab hal yang negative itu semua tidak akan menghasilkan apa-apa.

Banyak orang menganggap bahwa masalah itu adalah sebuah Ancaman atau Bahaya. Ditambah lagi dengan sikap mentalitas yang miskin (Poor mentality) yang selalu menyalahkan orang lain sebagai penyebab masalah tersebut. Ditambah lagi perasaan yang hopeless dan helpless, sebuah sikap yang menerima nasib. “Yah Gimana lagi… Apa yang bisa saya lakukan?… Semuanya sudah terlambat…” Jika terus kita berada di posisi seperti ini, maka apa yang tadinya berupa Ancaman (THREAT), bisa jadi sudah berubah menjadi benar-benar BAHAYA (DANGER).

Tahukah bahwa sebagian besar Krisis yang terjadi itu, terjadi karena kita tidak pernah melakukan pekerjaan rumah kita untuk memantau faktor-faktor eksternal yang bisa berdampak terhadap kehidupan atau pekerjaan kita. Eksternal Faktor tersebut bisa dianalisa dengan memperhatikan tren-tren yang terjadi di tempat kita berada. Biasanya para ahli strategi memetakan Faktor-faktor eksternal ini dalam beberapa bidang, seperti misalnya: Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Tehnologi, Environment, Legal (Regulasi), dan masih banyak lagi.

Sebagai contoh: Tehnologi, adakah perubahan-perubahan tehnologi yang akan berubah di masa yang akan datang? Big Data, Drone, Artificial Intelligence, dsb. Perubahan Tehnologi tersebut akan menjadi Ancaman kah bagi kelangsungan usaha kita.

Satu hal yang harus kita sadari, Semua Ancaman dimasa depan yang bisa kita ketahui dan antisipasi merupakan peluang bagi kita untuk menjadi orang yang berhasil di masa mendatang. Jadi fokuslah di peluang, fokuslah pada hal-hal yang positif.

Menjelang akhir tahun… ayo… buat Analisa… Apa Ancaman dan Peluang di tahun baru yang akan datang nanti…. Apakah kira-kira Omicron akan jadi masalah lagi? Apakah Covid-19 akan tetap menjadi issue utama yang menghambat semua aktivitas dan bisnis kita?

Jika memang krisis sudah melanda kita… Ingat quote dibawah ini: “You never let a serious crisis go to waste. And what I mean by that it’s an opportunity to do things you think you could not do before.” Rahm Emanuel

Ingat ini… “Ancaman di masa depan adalah Peluang di masa kini, Peluang di masa depan adalah Ancaman di masa kini.” Mengapa begitu?

Sebab jika ada Peluang masa depan yang tidak diantisipasi dari mulai sekarang, bisa jadi akan diantisipasi oleh pesaing anda sehingga itu bukan ancaman di masa depan tapi di masa kini. Ketika orang lain sudah lebih siap terhadap ancaman di masa mendatang. Kita mau berusaha bagaimana pun mungkin sudah terlambat.

Have a GREAT day! GC

Previous Post

FOKUS

Next Post

HIDUP ITU LAKSANA KOPI

Leave a Comment

mahjong ways gacor

situs slot777 online