IWA Blog

THRESHOLD

THRESHOLD

By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind Book

Pada suatu hari, seorang pemuda bertemu dengan promotor tinju yang sangat terkenal melahirkan banyak bintang-bintang tinju legendaris. Pemuda itu bertanya: “Bagaimana caranya kamu bisa melihat potensi seorang petinju hebat pada diri seseorang?”

Promotor: Seseorang bisa menjadi petinju hebat jika ia mempunyai 3 hal:

1. Tehnik tinju yang hebat,
2. Stamina yang kuat dan
3. Threshold (Ambang batas) rasa nyeri yang sangat tinggi sehingga memungkinkan ia bertahan.

Pemuda: “Apa maksudnya Threshold itu?”

Contohnya begini: Seandainya saya meninju muka kamu, kira-kira apa yang terjadi? Kamu mungkin bisa masuk Rumah Sakit. Tapi kalo saya meninju mukanya Mohammad Ali misalnya, sekalipun saya melakukannya berulang-ulang dengan tenaga yang sama yang saya keluarkan untuk meninju kamu. Barangkali ia hanya merasa ada nyamuk kecil yang hinggap di pipinya.

Inilah yang sesungguhnya membedakan petinju seperti Mohammad Ali, Mike Tyson & banyak petinju legendaris lainnya yang mempunyai Pain threshold atau ambang batas rasa nyeri yang sangat tinggi. Jika rasa nyeri yang muncul di bawah dari ambang batas rasa nyerinya maka ia tidak akan merasakan rasa nyeri tersebut.”

Pemuda: “Bagaimana caranya mempunyai threshold yang tinggi seperti itu?”

Promotor: “Tidak ada jalan yang lain selain latihan, jika kamu setiap pagi menerima pukulan diwajahmu berulang-ulang maka kamu pasti lama kelamaan akan jadi kebal & pain threshold kamu pasti akan naik.”

Di dalam hidup ini, bisa jadi kita akan banyak menghadapi kegagalan-kegagalan, pengalaman-pengalaman pahit dan yang MENYAKITKAN. Sepertinya tidak ada dampak positif dari kejadian itu bagi hidup kita. Kini, ingatlah… setiap hal tersebut sesungguhnya meningkatkan threshold (ambang batas) kita sehingga situasi kita yang tadinya rentan / rapuh berubah menjadi kebal & kita menjadi lebih kuat.

Friedrich Nietzsche mengatakan: Apa yang tidak membunuhmu akan menjadikan kamu kuat.

Pandemi Corona ini membuat begitu banyak masalah yang menyakitkan. Mulai dari tidak bebas keluar rumah, harus menggunakan masker, harus melakukan physical distancing dan lain lain. Sepertinya memang ini tidak Normal, inginnya sih Kembali ke Normal dulu aja atau Back to Normal. Tapi jika kita mengerti hal ini tidak mungkin terjadi. Jadi tidak ada jalan lain selain kita menaikan Threshold ini.

Marilah kita endure, bertahan dalam kesulitan, naikkan Threshold kita, tahan rasa sakitnya. Sebentar lagi semuanya akan jadi Normal lagi. Bukan Normal yang dulu, tapi Normal yang baru. ?

Tahukah mengapa ketika kita tidak enak badan, misalnya kita kena sakit kepala. Terus kita minta seseorang untuk “mengerok” badan kita. Setelah dikerok, langsung kita merasa badan kita enakan, dan sakit kepala kita langsung lenyap. Apakah sakit kepala itu hilang karena angin di dalam tubuh kita yang menyebabkan angin itu keluar dari tubuh kita?

Jawabannya adalah karena pada saat tubuh kita dikerok, rasa nyeri kerokan tersebut perlahan-lahan meningkatkan ambang batas rasa nyeri (Pain Threshold) kita. Jadi sekalipun intensitas rasa nyeri kepala kita belum hilang, namun karena threshold kita sudah lebih tinggi dari rasa nyeri di kepala tersebut. Maka tubuh kita tidak lagi merasakannya.

Jadi sesungguhnya kita perlu melatih tubuh dan diri kita agar mempunyai ketahanan terhadap rasa sakit. Tingkatkan threshold dan tetaplah endure / bertahan dalam kesulitan, kesakitan dan kelelahan kita. Semua itu baik untuk diri kita.

“The first virtue in a soldier is endurance of fatigue; courage is only the second virtue. Moral standard yang pertama pada tentara adalah ketahanannya terhadap kelelahan; keberanian hanya moral standard kedua.” – Napoleon Bonaparte

Mari… jadilah Champion dengan Threshold yang selalu ditingkatkan, Stamina yang baik & terus ditingkatkan serta Tehnik & Skill yang selalu diasah.

Have a GREAT day! GC

Leave a Comment

mahjong ways gacor

situs slot777 online