Disebuah tepian muara sungai yang airnya sangat bening. Tampak seorang ayah sedang duduk berbincang-bincang dengan anaknya tentang kehidupan, “Anakku, air adalah unsur yang begitu penting bagi kelangsungan hidup seluruh mahluk hidup. Tanpa air maka seluruh mahluk hidup akan binasa. Oleh karenanya kita harus melestarikan air yang ada di sungai ini serta menghindarinya agar tidak tercemar. Sebab hal Itu dapat berakibat buruk bagi kehidupan kita”
Tidak jauh dari tempat mereka berbicara, seekor ikan Guppy mendengar percakapan tersebut dari bawah permukaan air. Ikan kecil itu mendadak gelisah & ingin sekali tahu siapa atau apa itu air yang merupakan unsur penting kehidupan itu? Katanya ada di sungai ini? Bagaimana caranya melestarikannya serta menghindarinya agar air itu tidak tercemar? Maka ikan Guppy itu pun bertekad untuk mencari tau apa itu air dan dimana ia tinggal?
Ikan Guppy itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Tahukah kamu dimana tempat air itu berada. Dari apa yang aku dengar dari percakapan manusia, katanya ia berada di sungai ini loh dan air itu adalah unsur penting bagi semua kehidupan mahluk hidup. Katanya tidak ada satu pun mahluk hidup yang dapat hidup tanpa air. Saya jadi penasaran siapa itu air dan dimana tepatnya ia berada?”
Ternyata… semua ikan yang ditanya itupun tidak tahu dimana air itu berada, si ikan Guppy itupun makin bingung, lalu ia berenang menuju bagian dalam sungai itu yang terletak jauh di dalam hutan. Disana ia bertemu dengan ikan Tapah, seekor ikan yang sangat besar (1.5 meter) yang usianya sudah sangat sangat tua. Ikan Tapah ini diberi nama demikian karena memang ia jarang bergerak apalagi ke permukaan. Ikan itu menghabiskan waktunya untuk bertapa.
Si Guppy dengan antusias bertanya pada ikan Tapah tersebut. “Mbah mohon maaf mengganggu… Ada pertanyaan yang mau saya tanyakan. Saya sudah tanyakan pada semua ikan tapi semuanya tidak ada yang tahu jawabannya. Barangkali Mbah tau. Guppy itu pun menceritakan apa yang didengarnya dari pembicaraan manusia itu yang membuatnya penasaran. Dimana sebenarnya air itu berada?”
Ikan Tapah itu membuka matanya dan tersenyum. Ia berkata dengan bijak, “Nak, kamu tidak perlu bingung dan gelisah, air itu adalah media yang ada di sekeliling kita ini. Sehingga kamu dan semua ikan yang ada di sungai ini tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, air merupakan unsur penting kehidupan ini. Tanpa air atau bila air ini tercemar maka kita semua akan binasa, sebab itu Unsur Penting ini perlu dijaga dan dirawat.”
Cerita ini memancing saya untuk berpikir… Selain air… Apa lagi ya UNSUR PENTING bagi kehidupan manusia?
Uang? Jawabannya adalah tidak! Sepanjang kita memiliki uang cukup untuk makan dan memenuhi semua kebutuhan esensial kita sehari-hari itu sudah cukup. Uang bukanlah faktor faktor yang bisa membeli kebahagiaan kita.
Kesehatan? Untuk taraf tertentu ya… Tapi jika “UNSUR PENTING” yang satu ini kita abaikan, bahkan kesehatan kita pun akan terganggu.
Keluarga? Juga tidak… Mereka memang membantu tetapi tidak berdampak banyak jika kita tidak memiliki “UNSUR PENTING” ini.
Bagaimana dengan posisi dan status kita? Juga tidak… Anyway, Itu hanya sebuah label saja.
Sesungguhnya Hal yang terpenting di dalam hidup ini adalah: “PERASAAN” atau feeling terhadap diri kita sendiri.
Prof. Jon Juradini, seorang professor dibidang psikiatri dari Universitas Adelaide, Australia pernah berkata begini: “Life is not all about feeling good. Life is about being good at feeling.”
Tahukah bahwa banyak orang merasa kehidupannya hampa, kosong dan tidak berarti tanpa benar-benar mengerti mengapa mereka merasa seperti itu. Semua itu bisa terjadi… Jika mereka membiarkan perasaannya membawanya entah kemana. Mereka hidup dengan perasaan tapi mereka tidak pernah secara sadar memperhatikan perasaan mereka.
Padahal perasaan itu bisa kita kontrol, adalah keputusan kita kemana perasaan kita hendak kita bawa. Sadarilah dulu hal-hal yang mendasari perasaan kita. Dan mulailah mengatur perasaan kita dengan:
1. Membuang hal-hal yang membuat kita cemas dan takut. Bila susah, serahkan segala kekhawatiran kita pada Tuhan. Percayalah Ia akan menolong kita untuk membuka jalan bagi semua permasalahan yang kita hadapi.
2. Berpikirlah positif dan optimis tentang masa yang akan datang.
3. Jika masa lalu membuat kita depresi dan masa depan membuat kita cemas, pikirkanlah dan hiduplah di masa kini, saat ini, hari ini, jam ini jika perlu. Gunakan teknik one step at a time. Atau gunakan konsep Myopia. Atau Rabun jauh…. Fokuskan effort kita untuk berprestasi sebaik-baiknya di hari ini. Jika masa lalu kita buruk, masa depan tidak menentu terserah… Yang penting hari ini, jam ini saya melakukan hal yang terbaik dan positif bagi hidup saya…
Hidup itu sendiri sesungguhnya adalah sebuah Anugerah yang perlu kita syukuri, kalau hari ini kita masih bisa makan, menghirup oksigen & minum sepuasnya maka itu sesungguhnya sesuatu yang perlu kita syukuri dalam kehidupan ini. Sebab di tempat lain bisa jadi ada pasien-pasien yang merasa bila bisa hidup seperti kita saja sudah merupakan kemewahan bagi mereka. Karena buat mereka hidup seperti kita saja sudah sangat sulit untuk mereka dapatkan atau wujudkan. Mengapa kita masih tidak bahagia dengan kehidupan ini serta terus mencari Unsur Penting bagi kebahagiaan hidup kita?
Pandemi Covid-19 ini sangat mudah sekali untuk membawa perasaan kita ke arah frustasi, depressi, cemas dan membuat kita khawatir. Jika kekhawatiran kita tidak akan membawa hasil apa-apa. Untuk apa kita harus khawatir. Fokuslah dan tetaplah semangat dalama menghadapi bencana ini.
“Our greatest happiness does not depend on the condition of life in which chance has placed us, but is always the result of a good conscience, good health, occupation, and freedom in all just pursuits.” Thomas Jefferson
Have a GREAT day! GC