Seorang turis tengah berlibur ke sebuah pulau kecil yang terletak di laut karibia. Ia asyik memperhatikan nahkoda kapal tradisional yang sangat cekatan dalam mengendalikan kapal tersebut. Ia menggunakan kaki kirinya untuk mengarahkan kemudi kapal tersebut. Sementara, tangan kirinya memompa bensin masuk ketangkinya dan tangan kanannya memegang selang bensin tanpa menghentikan mesin kapal tersebut.
Turis tersebut sangat kagum dengan keahlian si tukang perahu tersebut. Ia pun mengajak bincang-bincang Nahkoda tersebut: “Anda luar biasa sekali pak, Bisa mengerjakan hal-hal seperti itu dengan tanpa menghentikan kapal ini. Ngomong-ngomong ya pak, dimana pulau tujuan kita?”
“Tuh disana!” Seru si Nahkoda menunjuk ke sebuah pulau yang ada di samping belakang kapal.
.
Turis: “Loh kok sepertinya kita menjauh?”
Nahkoda: “Betul sekali pak, untuk berlayar kita perlu tahu arah angin dan ombak. Kita hanya bisa berlayar searah dengan arah angin atau melawan arah angin. Kita tidak bisa menyamping, sebab angin dan ombak yang dari samping akan dengan mudah menggulingkan kapal kita.
Cerita ini merupakan inspirasi yang bagus. Hanya orang-orang berpengalaman lah yang mengerti bahwa untuk mencapai tujuan, mereka harus mencapainya dengan berlayar searah tiupan angin atau seolah-olah menjauhi tujuan agar mereka bisa mencapai titik dimana mereka bisa kembali berlayar searah dengan angin kembali.
Perubahan itu juga seperti ombak. Terkadang gelombang perubahan itu terjadi dengan skala yang kecil, tapi bisa juga perubahan itu menghasilkan gelombang besar yang maha dahsyat yang akan menghantam. Kita tidak bisa menyampingkannya… Sebab ketika menyamping, kita akan di sapu oleh ombak yang akan membuat kita tenggelam dan mati ditengah lautan yang bergejolak tersebut.
Oleh karena itu untuk menghadapi angin perubahan dan gelombang kehidupan yang dahsyat. Sebaiknya kita jangan menyamping atau membiarkan diri kita 50-50 dalam mencapai tujuan kita. Sebab angin perubahan akan menerpa kita dari arah samping dan bisa membuat kapal kita tenggelam.
Tetaplah fokus untuk mencapai tujuan kita. Gunakanlah mentor, dari orang yang punya pengalaman (bukan yang hanya mengerti teori saja) untuk menentukan arah angin agar kita bisa dengan efektif mencapai tujuan kita seperti halnya tukang perahu dalam cerita di atas.
“I can’t change the direction of the wind, but I can adjust my sails to always reach my destination.” – Jimmy Dean