FOKUS
By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind book
“Letakkan busurmu dan anak panahmu sekarang juga Bima! Murid yang baik selalu mengikuti perintah gurunya dengan segera tanpa bertanya apa pun juga! Ayo taruh peralatan memanahmu. Kamu tidak lulus ujian hari ini.” Seru Bhagawan Drona seorang guru yang sangat terkenal dari Astina yang mengajarkan tehnik memanah pada Ksatria Pandawa Lima; Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa.
Drona kemudian meminta Yudistira memegang busur dan panahnya. Dia mulai bertanya: “Apakah kamu melihat pohon disana?” Menunjuk ke sebuah pohon. Yudistira: “Ya guru, saya melihatnya.” “Apakah kamu melihat burung yang sedang bertengger disana?” “Ya guru!” Sahut Yudistira. “Apakah kamu melihat kepala burungnya? Apakah melihat ekornya?” Drona terus bertanya yang terus dijawab. “Ya guru” oleh Yudistira.
Drona berkata: “sudah, kamu istirahat sana. Kamu tidak cocok sebagai pemanah.” Hal yang serupa terjadi dengan Nakula dan Sadewa.
Selanjutnya giliran Arjuna. “Arjuna, apakah kamu melihat daun pohon beringin yang ada di sana itu?” “Tidak!”, Jawab Arjuna tegas. Drona: “Apa kau melihat kepala burung yang sedang hinggap di atas dahan pohon tersebut?” “Tidak!”, Jawab Arjuna. Drona : “Jadi, apa yang kau lihat? “Hamba jelas melihat kornea mata burung itu!” kata Arjuna tegas. Drona pun segera berkata “Ya, sekarang lepaskan anak panahmu Arjuna!”
Panah itu pun melesat dengan sangat cepat dan tepat mengenai mata burung tersebut.
Secuil kisah pewayangan Mahabharata महाभारत ini memberikan pelajaran kepada kita:
1. Distraksi atau gangguan akan selalu ada saat kita sedang mengerjakan sebuah pekerjaan, tetapi CHOICE atau pilihan kita untuk tetap FOKUS dan Konsentrasi atau tidak, akan menentukan apa hasil akhir dari pekerjaan kita.
2. FOKUS dan Konsentrasi merupakan sebuah modal dasar agar seseorang dapat mencapai sasaran yang dicanangkannya dengan tingkat keakuratan yang tinggi dan mengurangi potensi kesalahan.
3. FOKUS dan Konsentrasi juga merupakan sebuah sarana efektif agar seseorang dapat mencapai sasarannya dengan baik dengan efektif dan efisien.
Pada zaman sekarang ini, Fokus dan Konsentrasi semakin lama semakin sulit dilakukan terutama oleh generasi muda. Ada 5 masalah yang seringkali membuat orang tidak fokus:
1. Chasing the rabbit. Bila muncul sesuatu yang menarik (Rabbit), misalnya di dunia maya ada pesan (Whatsapp) atau apps detik.com muncul. Hal tersebut membuat penasaran, sehingga mulailah untuk mengejar rabbit tersebut dengan mulai mencari informasi di internet. Hingga tugas utama yang tadinya mau dikerjakan diabaikan sementara.
2. Adiksi Gadget. Dengan semakin banyaknya apps yang menarik seperti Whatsapp, Line, Instagram, Facebook, program untuk mengedit foto, dll membuat ketagihan orang yang menggunakannya. Hal ini berpotensi membuat diri kita sulit untuk fokus dan konsentrasi, karena rasanya ada yang kurang kalau belum mengupdate status atau takut ketinggalan komunikasi.
3. Multitasking. Tidak bisa berkata tidak pada orang lain apalagi berkata tidak bisa. Biasanya hal ini sering menjadi problem pada orang-orang yang mudah pekewuh atau tidak enak hati pada orang lain.
4. Menjadi Pahlawan. Menyelesaikan masalah orang lain yang sebenarnya terkadang ga ada hubungannya dengan kita. Misalnya ada orang datang ke tempat kita untuk meminta saran, atau just sekedar meminta informasi.
5. Kekhawatiran yang berlebihan Memicu kesibukan tingkat tinggi. Intinya adalah tidak percaya pada orang lain. Sehingga merasa perlu untuk cek and ricek tingkat tinggi. Khawatir ini dan khawatir itu. Jadi otak tidak bisa fokus di satu titik.
Kita harus mengingat bahwa ketika otak sedang produktif, fokus dan konsentrasi. Jangan didistraksi, karena sekali otak terdistraksi, maka kita perlu pemanasan lagi dan perlu waktu untuk bisa kembali fokus seperti semula. Ini menyebabkan masalah produktif.
Bagaimana menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan fokus dan konsentrasi? Jika perlu taruh tulisan, Sedang konsentrasi dan tidak ingin diganggu. Silahkan kirim message jika ada sesuatu hal yang ingin disampaikan. Baca message pada waktu istirahat. Dengan begini kerja akan jauh lebih produktif.
Hasil kerja / prestasi tidak akan bisa dicapai dengan cara multitasking kesana kemari dan tidak fokus. Prestasi hanya bisa dicapai dengan cepat tanpa banyak kesalahan kerja hanya jika kita bisa FOKUS dan KONSENTRASI.
“That’s been one of my mantras – FOCUS and SIMPLICITY. Simple can be harder than complex: You have to work hard to get your thinking clean to make it simple. But it’s worth it in the end because once you get there, you can move mountains.” Steve Jobs
Have a GREAT day! GC