HARSH WORD
By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind Book
Barangkali pernah membaca Jokes di bawah ini:
Jangan Pernah Bilang “Gobl*k!!”
Suatu hari ada seorang kakek-kakek yang sedang duduk di sebuah tepi sungai dan asyik memancing ikan, sudah 3 jam lamanya ia memancing tapi belum dapat ikan juga. Seorang Anak Kecil (AK) berusia sekitar 8 tahun datang mendekat, terjadilah percakapan ini
AK: “Lagi ngapain kek?”
Kakek: “Apa Lo kaga liat? Gue lagi mancing, Gobl*k !!”
AK : “Udah dapet, kek?”
Kakek : “Belom Gobl*k ! berisik… banyak bacot lo…. !”
AK : “Emang umpannya pake apaan kek ?”
Kakek : “Ya, pake cacinglah, Gobl*k…!”
AK : “Pantesan nggak dapet kek, coba pake biji nangka ditumbuk trus pakein saus ABC, dipelintir jadi kecil kecil”
Kakek : “Emang bisa nak ……???”
AK : “Ya.. kagak lah, Gobl*k !” (sambil kabur ?♂?♂?♂………..!!)
Saking kagetnya baru pertama kali diGobl*kin sama anak kecil, si kakek kena serangan jantung terusssss… meninggal.
Seorang malaikat menjumpai si Kakek itu, terus bertanya :
Malaikat : “Kek, waktu di dunia punya agama apa kaga.??”
Kakek : “Ya punya lah, Gobl*k !”
Malaikat : “Kek, tolong bahasanya yang sopan, siapa tau aja kakek bisa diberi kesempatan untuk hidup & kembali lagi kedunia …….!!”
Kakek : “Loh, emang bisa……???”
Malaikat : “Ya kaga bisa lah, Gobl*k……!!!”
Hahaha… Memang lucu ya… Tapi tahukah bahwa banyak loh pemimpin-pemimpin di Indonesia yang juga suka sekali berkata kasar seperti: Goblok, Bego, Tolol, Ngawur, Gila, dan masih banyak lagi yang tidak perlu saya tampilkan di sini….
Lebih dalam lagi tahukah bahwa….
“Sticks and stones can break your bones, but words can never hurt you… unless you believe them. Then, they can destroy you.” – Charles F. Glassman
Di dalam buku Andrew Newberg dan Mark Robert Waldman yang berjudul Words can change your brain disebutkan bahwa sebuah kata sekalipun itu tunggal , kata itu mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi gen-gen kita baik yang mengatur fisik maupun yang mengatur stres emosional kita.
Menurut mereka, Kata-kata positif, seperti “Damai” dan “Kasih” dapat mengubah ekspresi / perilaku gen-gen kita, Gen-gen tersebut menguat di area-area otak depan dan meningkatkan fungsi kerja kognitif otak. Gen-gen ini selanjutnya akan mempengaruhi pusat motivasi kita yang terletak di otak untuk melakukan tindakan serta membangun resiliensi pada diri orang tersebut.
Sebaliknya kata-kata kasar seperti pada cerita kakek di atas akan mengganggu gen-gen tertentu yang memproduksi neurochemicals yang berfungsi untuk menjaga diri kita dari stress. Sehingga orang tersebut menjadi cemas yang berkelebihan – Ini terjadi karena bagian dari otak primitif kita yang meminta kita memproteksi diri kita dari ancaman dan demi keselamatan diri teraktivasi. Akibatnya hidup makin stress dan otak tidak bisa berpikir jernih.
Intinya satu… semakin kita mengucapkan kata-kata kasar… semakin banyak stress yang akan kita dapatkan atau tuai… Atau dengan kata lain: Menggunakan kata-kata kasar pada orang lain sesungguhnya bukan saja menyakiti diri orang tersebut, namun 80% yang akan menanggung akibatnya sesungguhnya adalah diri kita sendiri.
Harsh words atau kata-kata yang kasar itu juga serupa dengan peluru, sekali ditembakkan hanya akan meninggalkan sebuah luka yang menyakitkan dan terkadang kata “maaf” saja tidak cukup untuk menyembuhkan luka-luka yang ditinggalkannya.
Banyak orang tidak pernah menyadari bahwa kata-kata kasar & menyakitkan itu dilontarkan karena mungkin mereka terbiasa berada di lingkungan yang orang-orangnya berkomunikasi secara kasar. Bisa jadi juga orang-orang tersebut ingin membalas dendam pada orang yang tingkatannya lebih rendah darinya (anak buah) bahkan anak sendiri. Dan bisa jadi itu terjadi karena trauma masa lalu, masa kecil, kekerasan rumah tangga dll.
Namun itu bukanlah alasan / excuse bagi orang yang mau belajar untuk berkomunikasi yang positif dan berkata-kata dengan santun dan sopan pada orang lain.
Kesopanan sesungguhnya adalah cermin kepribadian seseorang. Orang menjustifikasi kita berdasarkan cara komunikasi kita. Oleh sebab itu, Mari Introspeksi diri kita, adakah kata-kata kasar yang suka kita lontarkan? Jangan-jangan itu sudah meninggalkan luka (scar) dalam hati banyak orang?
“The only true source of politeness is consideration.” William Gilmore Simms
Have a GREAT day! GC