JAKARTA, investor.id – Meluasnya penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Indonesia memang menjadi pukulan bagi sektor properti tanah air. Pasalnya, peningkatan tren sektor properti dalam setahun terakhir ini terpaksa mengalami penurunan dampak dari pandemi Covid-19 ini.
Namun, Pemerhati Properti Indra W. Antono memprediksikan sektor properti masih menjadi investasi menarik baik saat ini ataupun pasca pandemi. Ia meyakini, penerapan new normal akan membawa pengaruh positif ke sektor properti, khususnya residensial.
“Meskipun dihadapkan dengan pandemi Covid-19 ini, investasi properti masih menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan, ketika kondisi ini sudah pulih akan ada banyak yang membutuhkan properti,” ujar Indra, Senin (8/6/2020).
Pasalnya, Indra mengatakan, hampir semua orang melakukan aktifitas sehari-hari diluar rumah, khususnya kaum muda atau milenial. Namun, sejak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar sejak 3 bulan terakhir, rumah yang biasanya sepi akan terasa penuh karena semua penghuninya membatasi aktifitas di luar rumah dan melakukan semua kegiatan dari rumah saja.
“Sejak diberlakukannya PSBB selama hampir 3 bulan, para pasangan muda atau milenial baru merasakan betapa sumpeknya tinggal dirumah mertua atau orang tua. Dari sinilah timbul keinginan untuk memiliki rumah,” tambahnya.
Menurut Indra, saat ini juga menjadi waktu yang tepat bagi kaum muda atau milenial untuk mengalokasikan dana liburannya ke investasi sektor properti. Indra menambahkan, berinvestasi di properti memiliki lebih banyak keunggulan jika dibandingkan dengan investasi lain berupa emas, reksa dana atau obligasi.
“Paling menarik, investasi properti menawarkan lebih banyak keunggulan menarik bila dibandingkan dengan unit investasi lainnya. Maka saat ini menjadi waktu yang tepat untuk alokasi pengeluaran jalan-jalan dan liburan ke luar negeri untuk dialihkan ke properti saja,” kata dia.
Menurut Indra, diperlukan dua hal dalam menjalankan investasi properti untuk mendapatkan harga terbaik. Calon konsumen harus memperhatikan capital gain, serta harus memperhatikan momentum stimulus. “Pada kondisi saat ini sangat mendukung unsur capital gain, karena selain developer yang memberikan harga terbaik, perbankan juga banyak memberikan bonus. Sedangkan, untuk momentum stimulus sendiri adalah membeli properti sebelum masa serah terima unit, karena ketika unit mulai ramai dan harga tanah naik, developer juga akan meningkatkan harga,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul “Diguyur Stimulus, Investasi Properti Dinilai Paling Prospektif”
Penulis: Mashud
Read more at: http://brt.st/6C7c