Suatu ketika ada 2 orang wanita yang masing-masing membuat kue.
Wanita pertama memiliki bahan-bahan yang memprihatinkan. Terigu tua yang kualitasnya buruk, sehingga gumpalan-gumpalannya harus ditampi terlebih dahulu untuk memisahkan gumpalan tersebut dari terigu halus.
Mentega yang mengandung kolesterol yang sudah agak encer. Dia harus menyisihkan bongkahan-bongkahan warna coklat dari gula pasirnya (karena seseorang telah menyendok dengan sendok basah bekas mengaduk kopi), dan satu-satunya buah yang dipunyai adalah kismis purba, sekeras karet. Dan dapurnya berantakan dengan panci yang sudah penyok disana-sini.
Wanita kedua memiliki bahan-bahan terbaik. Tepung terigu murni hasil cocok tanam organik, dijamin bukan hasil rekayasa genetik. Dan punya mentega bebas kolesterol, gula pasir dan buah-buahan segar langsung dari kebun sendiri. Serta dapurnya adalah dapur mutakhir, dengan segala peralatan modern.
Wanita manakah yang membuat kue yang lebih enak?
Ternyata kue buatan wanita pertama lah yang jauh lebih enak & nikmat. Mengapa bisa begitu?
Memang inti utama untuk menghasilkan produk yang baik adalah pengalaman & ilmu / tehnik.
Di dalam banyak kejadian & seperti juga contoh cerita di atas, ternyata bukan orang yang memiliki bahan-bahan dan peralatan terbaiklah yang dapat membuat kue terbaik. Kadang-kadang orang dengan bahan-bahan dan peralatan yang mengenaskan malahan menghasilkan karya yang lebih baik. Mengapa bisa begitu?
Itu karena mereka mengerahkan segenap daya, perhatian dan cintanya untuk menghasilkan karya terbaiknya. Dalam cerita di atas, wanita pertama itu mengerahkan seluruh kemampuannya (daya, perhatian & cinta) untuk memanggang kuenya sehingga bisa menghasilkan kue yang terlezat.
Jadi… Apa yang kita LAKUKAN dengan bahan-bahan itulah yang membuat hasil akhirnya jadi berbeda.
Barangkali kita punya beberapa teman yg memiliki bahan-bahan yang menyedihkan dalam hidupnya: mereka lahir dalam kemiskinan, korban kekerasan dalam rumah tangga, tidak pintar di sekolah, mungkin penyandang disabilitas atau difabel dan tidak mahir olahraga dan sebagai dan sebagainya.
Namun dengan sumber daya yang terbatas yang mereka miliki, bila dengan rasa cinta dan kemauan keras untuk meraciknya menjadi sempurna. Ditambah lagi dengan usaha maksimal serta bekerja keras, niscaya mereka pasti akan berhasil membuat produk yang begitu mengagumkan.
Kunci dari semua itu sesungguhnya adalah dorongan yang disebut Love and Passion (kecintaan & hasrat) untuk menciptakan / menghasilkan produk terbaik bagi orang-orang yang dikasihinya.
Apa pun pekerjaan kita, apa pun modal pendidikan serta kemampuan kita akan dapat terus ditingkatkan menjadi sempurna bila ada Love and Passion terhadap pekerjaan kita. Kita tidak akan merasa jenuh, kelelahan saat bekerja serta menikmati pekerjaan kita dengan baik. Sehingga dengan demikian pada akhirnya kita berhasil menciptakan atau menghasilkan Karya yang luar biasa.
Coba lihat apa yang Mark Zuckerberg katakan tentang Love what you do. https://youtu.be/SlqFt8SDxl4
“If you do what you love and Love what you do! It will absolutely create a better result / product!” GC
Have a GREAT day! GC
