Setiap manusia hidup di dunia ini tanpa terkecuali pasti pernah merasa Cemas dan beberapa kecemasan itu bisa saja membawanya menjadi PANIK. Barangkali ada satu pertanyaan penting juga buat kita, apakah Kecemasan dan Kadang menjadi panik itu buruk?
Sesungguhnya Tuhan menciptakan Rasa Cemas dan Takut itu sebagai emosi manusia yang normal. Hal tersebut merupakan sistem alarm di tubuh kita yang mengingatkan kita adanya bahaya atau risiko dari sesuatu yang bisa membuat kita celaka. Tubuh kita menginginkan agar kita segera mengambil tindakan untuk menghilangkan faktor risiko atau bahaya tersebut.
Ketika kita sudah tidak ada kecemasan atau rasa takut sama sekali. Justru itulah yang berbahaya, karena itu artinya sistem alarm di tubuh kita tidak berfungsi lagi. Atau kata orang medan, orang tersebut sudah mulai Matra alias Mati Rasa.
Sama seperti ketika kita bermain roller coaster. Perasaan takut dan cemas kadang-kadang datang mendera kita. Hormon Adrenalin kita terpacu hingga jantung kita berdegup kencang. Ya itu adalah sebuah hal yang normal. Malahan ketika kita sudah melewati rasa panik, rasa takut dan cemas tersebut. Kita akan merasa senang dan rileks…
Jadi takut, cemas dan Panik adalah situasi normal yang diberikan Tuhan pada semua manusia bahkan mahluk hidup.
Namun begitu… Rasa Cemas, Takut hingga membuat panik yang berkelanjutan dan terjadi terus menerus… itu tidak baik dan merusak hidup manusia. Hal ini perlu diselesaikan dan diobati.
Kasus Covid-19 yang beredar dan berdampak luas di tengah masyarakat dunia, memicu juga banyak kecemasan dan kekuatiran. Yang kalau tidak kita sikapi dengan baik akan menjadikan diri kita phobia dan rawan terjadinya panic attacks.
Ingatlah selalu, ketika panik melanda kita. Otak primitif kita bekerja untuk bertahan hidup. Sehingga saat panik terkadang kita bisa melakukan tindakan-tindakan irasional yang sebenarnya tidak perlu. Intinya adalah kita bereaksi berlebihan yang sebenarnya tidak perlu.
Kalau reaksinya positif dengan berserah pada Tuhan dan menjaga ketenangan diri sambal berpikir langkah-langkah penting untuk mengamankan diri. Itu baik. Tapi kalau reaksinya negative dan kita biarkan kepanikan kita menuntun kita untuk memborong barang-barang di supermarket yang sesungguhnya tidak diperlukan, memborong masker, handsanitizer dll itu sesungguhnya tindakan sembrono yang dapat memicu dampak sosial lainnya yang lebih berat.
Kalau orang-orang yang mampu dan punya uang memborong barang-barang kebutuhan sehari-hari hingga habis total, maka bisa jadi masyarakat kecil yang juga panik dapat melakukan tindakan-tindakan diluar hukum yang bisa jadi akan membahayakan keutuhan bangsa kita.
Di tahun 1978, Ben di Australia menderita Acute Agoraphobia, Dimana ia merasa takut untuk meninggalkan rumahnya. Ia tidak berani naik pesawat terbang, kereta api dan semua jenis alat transportasi apa pun juga. Ia takut terjebak di dalam kemacetan, atau terjebak di lift, atau terjebak di pusat perbelanjaan, khususnya tempat yang ramai dengan orang. Semua itu akan membuatnya menjadi PANIK! Apakah Panik itu tidak dapat diatasi?
Di tahun 2003, Ben berubah menjadi menyukai traveling, Ia menyukai terbang dengan pesawat dan senang berada di tempat yang ramai dengan manusia. Ia mampu mengatasi masalah PANIKnya… Bagaimana caranya? Dibawah ini adalah tips-tips yang diberikannya…
Meditation + Self Hypnosis
Ben belajar melakukan Meditasi, ia belajar bagaimana mengontrol emosinya. Setiap hari ia melakukan meditasi sambil meyakinkan dirinya dengan menyebut Namanya sendiri: “Ben, Kamu adalah pribadi yang luar biasa… Hari ini adalah hari yang menyenangkan… Tidak ada apa pun juga yang akan menghancurkan hari yang luar biasa di hari ini….”
Muscle Relaxation
Kadang-kadang dilakukan bersamaan dengan meditasi… Meregangkan otot-otot dan merasakan bagaimana otot-otot tertarik saat diregangkan.
Deep Breathing
Belajar mengambil nafas secara perlahan-lahan dan sangat dalam dengan menggunakan diafragma dan melepaskannya dalam waktu cepat. Kadang-kadang dilakukan bersamaan dengan Yoga.
Listening to our body
Ketika Lelah, beristirahat, ketika bersemangat, lakukan olah raga serta aktivitas-aktivitas fisik seperti berjalan dll.
Balance Nutrition
Mengatur nutrisi yang seimbang karena Ben menyadari bahwa mengkonsumsi makanan-makanan diet seperti beras merah dan lain-lain terkadang dapat menimbulkan stress pada dirinya. Jadi intinya… Berikanlah nutrisi yang seimbang.
Fight or Flight Response
Harus mengerti kapan ia harus fight (bertempur) dan kapan ia harus flight (pergi). Ben harus mengenali dirinya sehingga ia tidak menjadi Panik dan melakukan tindakan-tindakan diluar kontrol dirinya.
Medication
Pada awalnya Ben tidak merasakan perlu untuk menggunakan obat, namun pada akhirnya setelah ia berdikusi dengan ahli medis. Ia akhirnya setuju untuk menggunakan obat. Namun ia terus berusaha keras menggunakan cara-cara di atas untuk keluar dari masalahnya sambil berusaha menurunkan dosis obat hingga melepaskan dirinya dari ketergantungan obat. Dalam waktu 3 tahun ia berobat setelah itu ia 100% lepas dari obat sama sekali.
Ben juga belajar bahwa Alkohol tidak memberikan solusi dan bahkan memperburuk kondisi dirinya.
Ya Depresi, Kecemasan, Rasa Takut hingga membuat panik dan frustasi sesungguhnya dapat dikurangi dan ditanggulangi hingga menjadi normal.
PANIC BUTTON
Berbeda dengan Rasa Panik yang diceritakan di atas. Sesungguhnya Panic button malahan sangat diperlukan oleh siapa pun. Jika kita liat di Gedung-gedung yang tingkat tinggi pasti ada tombol alarm untuk memberi sinyal seluruh Gedung apabila ada kebakaran atau kasus-kasus emergensi lainnya. Itu adalah salah satu bentuk Panic Button.
Panic Button sesungguhnya adalah salah satu langkah pengamanan risiko. Misalnya jika ada gempa bumi besar akan terjadi. Jika ada panic button yang sudah dipersiapkan, maka semuanya menjadi lebih siap. Ketika tombol itu ditekan, maka seluruh pihak terkait akan mulai bergerak untuk mengambil langkah pengamanan dan penyelamatan.
Demikian juga dengan kehidupan kita. Jika kita dapat mengenali faktor-faktor risiko yang bisa saja terjadi pada diri kita. Sebelum risiko itu benar-benar terjadi dan menjadi kenyataan. Susunlah rencana pintar untuk menghindari atau mengurangi dampak bahaya tersebut. Siapkan Panic Button yang sudah disepakati dengan pihak-pihak terkait.
Keep Calm! Today is International Panic Day!
”The best use of imagination is creativity. The worst use of imagination is anxiety.” – Deepak Chopra
Have a GREAT Day! GC