Seorang anak pulang dari sekolah, ia menjumpai ibunya di dapur yang sedang memanggang kue. Anak itu bertanya pada ibunya, mengapa semuanya yang ada di dalam kehidupannya kacau balau. Teman-temannya tidak mau bermain dengannya, guru-gurunya memberi tugas yang sulit untuk bisa dikerjakan, kesehatannya tidak begitu baik, papanya tidak memperhatikan keluarga dan lain-lain.
Sang ibu tersenyum padanya. Ia bertanya pada anaknya apakah ia mau kue? Tentu saja si anak segera menjawab dengan anggukan yang kuat.
Si Ibu pun memotong kue yang baru dipanggang tadi.
“Sebelum makan kue ini, Nah ini mentega, makanlah dulu.”
“Uwek! Ga enak atuh Mami!” Seru si bocah.
“Atau bagaimana dengan telur mentah ini? Mau ngak?”
“Ihhhh jijiklah…” Seru si bocah.
“Bagaimana kalau makan dulu ya sesendok tepung terigu atau soda kue, mau?”
“Ngaklah, mana enak sih Mami? Mami ini kok aneh sih memberikan makanan yang gak enak semua”
Sang Ibu pun tersenyum, “Nah semua bahan-bahan tersebut tampak buruk dan tidak enak jika dilihat atau dinikmati satu persatu. Namun jika semuanya disatukan pada takaran yang tepat, lalu diaduk, dikacaukan hingga semuanya bersatu rata lalu dipanggang di dalam oven yang panassss. Maka akan tercipta sebuah kue yang enak sekali!”
“Tuhan pun bekerja dengan cara yang sama anakku. Seringkali manusia merasa heran, mengapa Tuhan membiarkan kita melalui jalan yang buruk, yang sulit atau berliku-liku. Tapi Tuhan tau, jika ia menaruh segala sesuatunya sesuai urutan dan takaran. Semuanya akan menjadi nikmat, baik dan indah pada waktunya. Yang perlu kita lakukan adalah kesabaran untuk mengamati dan menanti bagaimana hidup kita dibentuk oleh Tuhan”
Tuhan cinta kita semua! Ia mengirimkan matahari untuk selalu terbit di pagi hari, mengusir malam yang dingin dan memberikan kehangatan di siang hari. Ketika kita mau berbicara padaNya, ia selalu mau mendengarkan. Ia sesungguhnya bisa berada dimanapun di dunia ini, tapi ia malah memilih untuk tinggal dihatimu, terutama di hari ini.
Sebab itu jika hidupmu kamu rasakan sulit, rasanya semua kacau sekali. Katakanlah: “Ah… It’s a piece of cake!”
”LIFE is like a PIECE OF CAKE! Its taste depends on how it is baked, same as on how the person thinks and uses his feet to run his own life!” – Author Unknown.
Hope your day is a “piece of cake.”, Have a GREAT Day! GC