IWA Blog

KARENA SIAPA SAYA

KARENA SIAPA SAYA

KARENA SIAPA SAYA
By Galatia Chandra

Semua rasanyanya kenal dengan Sir Winston Leonard Spencer CHURCHILL (1874-1965) yang merupakan seorang Perdana Menteri Inggris yang sangat termahsyur. Pada suatu ketika ia ditegur temannya ketika Churchill mengangkat topinya sebagai tanda hormat saat dia sedang berpapasan dengan seorang wanita.

Temannya memberitahunya, bahwa wanita yang tadi ia beri hormat, hanyalah seorang wanita malam. Tidak selayaknya Churchill yang merupakan PM Inggris saat itu atau pria terhormat melakukan hal seperti itu.

Churchill dengan arif menjawab “sahabatku, saya mengangkat topi bukan karena siapa dia, tapi saya lakukan justru karena siapa saya”.

“Saya adalah orang yang sopan & saya biasa menyapa setiap orang tanpa membeda-bedakan orang tersebut apa pun itu pekerjaannya, buat saya setiap Individu adalah berharga dan oleh karenanya harus saya hormati.”

Sungguh jawaban yang sangat luar biasa & mencerminkan sebuah sikap & karakter dari seorang yang memiliki budi luhur yang luarbiasa.

Banyak orang pada saat ini sikapnya penuh kepura-puraan. Ketika bertemu orang yang pangkat / martabatnya lebih tinggi maka dia bersikap sopan yang berlebihan. Tapi ketika orang tersebut pangkat / martabatnya lebih rendah maka sikapnya pun berubah 180 derajat.

Banyak orang juga sering menunjukkan kemunafikan dalam bersikap. Dimana umumnya sikap hormat mereka disebabkan oleh “siapa dia” bukan “siapa saya”.

Sikap mereka akan berbeda pada seorang pembantu rumah tangga bila dibandingkan dengan pembantu presiden.

Begitu juga ketika sedang menghadapi seorang office boy dengan Direktur.

Mereka akan begitu sulit menyunggingkan senyum pada seorang pengemis. Tapi mereka akan mengumbar senyum lebar ketika bertemu dengan mereka yang berpenampilan bersih & klimis, pejabat, rekan bisnis atau siapa pun yang dianggap bisa atau kelak menguntungkan mereka.

Sikap dengan standar ganda ini akhirnya jadi perilaku permanen dalam kehidupan mereka.

Ingatlah, bahwa semua makhluk, siapapun “dia” pantas untuk dihormati, karena dalam hidup ini sesungguhnya tidak ada yang perlu dibanggakan. Sebab semua yang kita miliki di dunia ini adalah sementara & ketika kita meninggal, kita pasti …. suka atau tidak suka …. harus meninggalkan semuanya itu tanpa terkecuali.

Pernahkan nonton film Wreck It Ralph? Ada yang menarik di dalam film itu. Di dalam film itu ada scenario dimana Ralph sedang mencari uang/dana dengan membuat Video seperti layaknya Youtuber begitu. Suatu ketika ia masuk ke suatu tempat yang Namanya “Comments.” Dimana disana ia bisa melihat komentar-komentar apa pun tentang dirinya serta Video-video yang dibuatnya.

Banyak komentar yang negatif, sehingga Ralph merasa sangat terpukul dengan komentar itu. Perhatikan apa yang dikatakan oleh sahabatnya. Seorang wanita yang badan serta wajahnya berwarna biru. https://youtu.be/iA5uT_SBcvA

Dia berkata demikian: “Look, this place can bring out the worst of some people, but you’ve got to ignore all of this. Because it is not about you. But it is about them!”

Di dalam hidup ini, sekalipun kita berbuat kebaikan, selalu saja ada orang-orang yang berpikiran negatif dan memberikan komentar-komentar buruk pada diri kita. Menurut saya, Kita memang perlu mendengar komentar-komentar tersebut, jika itu merupakan sebuah masukan yang baik dan membangun, mengapa tidak digunakan untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik?

Namun jika komentar-komentar itu hanya untuk menjatuhkan diri kita, reputasi kita, atau barangkali demi untuk kesenangan dirinya, dll. Maka dari itu yang kita perlukan hanyalah ignorance saja (Tidak perlu meladeni, tidak perlu merasa sedih, tidak perlu merasa marah). Sebab komentar-komentar tersebut mencerminkan bukan tentang diri kita. Melainkan komentar itu mencermin siapa diri orang yang komentar tersebut.

”Respect is what you give to others. Honor is what you give to yourself.” – Being Caballero

Diceritakan kembali oleh Herman Kwan

Selamat Pagi Frens !

Leave a Comment

mahjong ways gacor

situs slot777 online