IWA Blog

The Pursuit of Happiness

The Pursuit of Happiness

Di sebuah desa yang sangat tenteram, hiduplah seorang kakek tua yang hidup sendirian. Pria ini barangkali merupakan pria yang paling kurang beruntung di dunia ini. Sebab setiap harinya ada aja yang dia keluhkan… tentang ini dan itu, selalu saja ada situasi dimana dia harus menggerutu.

Penduduk desa itu rasanya tidak pernah melihat si pak Tua pengomel itu tenang dan damai. Setiap kali berpapasan ada aja masalah dengannya. Penduduk desa itu melempar senyum padanya. Kena Omel. “Apa kamu! Senyam senyum kaya orang gila. Memangnya saya lucu ya!” Begitu kira-kira omelan si pak Tua pada penduduk yang berpapasan dengannya.

Semakin lama semakin banyak orang yang menghindar bahkan untuk berpapasan dengannya. Oleh karenanya jelas saja si pak Tua penggerutu ini, kesepian, selalu tampak merengut dan suasana hati pak Tua itu terus buruk dan rasanya selalu siap untuk meledak kapan pun juga pada orang yang berani menyapanya.

Pada suatu ketika, si pak Tua itu genap berusia 80 tahun. Sesuatu keajaiban terjadi. Pagi itu seorang penduduk yang kebetulan melintas di depan rumah si pak Tua itu melihatnya. Situasinya tampak berbeda. Dia tertegun di depan rumah si pak Tua itu sambil berpikir apa yah yang berbeda… Ooo ternyata… Muka si pak tua itu kini terpampang senyum bersahabat!

Spontan aja rumor beredar di kalangan penduduk desa tersebut: “Si Kakek penggurutu hari ini lagi senang tampaknya, ia tidak mengeluh tentang apa pun juga, tersenyum dan bahkan mukanya tampak segar ceria.”

Rame-rame penduduk berkerumun di pagar pintu depan rumah si pak Tua. Kepala desa mewakili penduduk bertanya pada si pak Tua, apa yang terjadi? Mengapa hari ini mukanya tampak berubah dari biasanya?

Si Pak Tua itu pun tersenyum, dia berkata: “Tidak ada yang spesial. Selama 80 tahun saya mencoba mengejar kebahagiaan (Pursuit of Happiness) dan ternyata itu tidak ada gunanya. Saya hingga kemarin tidak pernah mendapatkan kebahagiaan yang saya inginkan. Oleh karenanya hari ini saya memutuskan untuk berubah… untuk hidup tanpa kebahagiaan dan hanya menikmati hidup apa adanya pada saat ini. Anehnya sekarang saya jadi Bahagia…”

Di dunia pada saat ini begitu banyak orang yang “berusaha” mengejar kebahagiaan dengan mengejar mimpi-mimpinya. Tapi apa yang mereka dapatkan? Hati yang kesepian, sedih, kehilangan arti hidup. Bahkan di dalam mengejar “Kehidupan yang lebih baik” mereka mengorbankan hubungan-hubungan mereka dengan keluarga dan kerabat bahkan terkadang mereka mengorbankan kesehatannya.

Mengejar kondisi hidup yang ideal (Bahagia) juga banyak membawa orang menuju depressi. Apalagi tekanan-tekanan hidup saat ini sangat tinggi. Tekanan yang dibawa akibat perubahan tehnologi, ekonomi, kultur dan sosial budaya.

Jadi bagaimana agar kita bisa Bahagia? Ada sebuah ungkapan bahasa Yunani (Greek) ώπα (OPA) yang barangkali tepat sekali melukiskan cara-cara efektif untuk membuat kita Bahagia. OPA dalam Bahasa Yunani ini merupakan ekspressi emosional untuk meluapkan kegembiraannya. Bahkan mereka hingga saat ini masih menggunakan ekspressi itu dalam bentuk tarian. Bisa liat di sini: https://youtu.be/eEaZ9lg_X80

Tapi OPA yang saya maksudkan adalah bukan hanya sekedar ekspressi emosional tersebut. OPA yang saya maksud dan merupakan kunci kebahagiaan itu adalah sebuah singkatan: Others, Purpose, Attitude.

OTHERS
Gadget sekarang ini mendekatkan yang jauh tapi juga mengorbankan yang dekat dan menjauhkannya dari kita. Gadget membuat hubungan antar manusia menjadi semu. Oleh karena itu hubungan kita dengan orang lain, baik itu dengan keluarga, teman, saudara jangan dibatasi oleh Gadget ini. Jangan ketika kita bertemu atau sedang makan, kita asyik dan lupa dengan orang sekitar kita dan hanya asyik dengan gadget kita.

PURPOSE
Hidup tanpa tujuan, seperti sebuah bulu ayam yang tertiup angin, didorong ke sini dan didorong ke sana membuat hidup ini tidak berarti, hambar dan membosankan. Rasionalisasikan tujuan hidup kita yang “bisa” kita capai. Tetapkan tujuan hidup kita dan bagi dari tujuan hidup 1 tahun, menjadi tujuan hidup 1 bulan dari 1 bulan menjadi 1 minggu, dari 1 minggu menjadi 1 hari. Kejarlah tujuan tersebut dan usahakan tujuan hidup 1 hari kita tercapai. Sekalipun usia seseorang sudah sangat senja, itu bukan berarti harus membiarkan hidup tanpa tujuan.

Attitude
Hidup ini terkadang situasinya bisa jadi baik, bisa juga jadi buruk, tidak menentu dan itu sesungguhnya tidak begitu penting juga. Tapi bagaimana kita menyikapi situasi baik / buruk itulah yang sangat penting di dalam hidup ini. Sikap hidup kita (Attitude) akan mempengaruhi hasil akhir dari hidup kita (destiny) ini. Sebab itu bangunlah Resiliensi, ketahanan hidup. Fokuslah pada situasi positif yang terjadi di dalam hidup ini. Dan yang terpenting bersikaplah secara positif.

Situasi negatif atau positif itu kita tidak bisa tentukan karena bukan kita penentunya. Tapi menyikapi situasi tersebut secara positif, itu keputusan dan sikap kita. Itu ditentukan oleh kita. Jadi sekalipun situasinya negatif kita sesungguhnya bisa selalu menyikapinya dengan positif. Be positive!

Serta ingatlah selalu, kebahagiaan itu tidak perlu di kejar. Ia akan datang dengan sendirinya, Kebahagiaan itu pasti akan kita dapatkan segera tatkala kita bisa “menerima” bagaimana kehidupan kita sekarang.

Banyak orang berkata: “Saya ingin mengejar kebahagiaan saya”, hati-hati, saat seseorang berkata demikian itu artinya state of mind dia mengatakan “saya tidak Bahagia”. Kata-kata yang benar adalah, saya menerima semua keadaan hidup saya, saya mensyukuri setiap detik hidup saya dan oleh karenanya saya Bahagia dengan hidup saya. Ini adalah kunci kehidupan….

”Tujuan hidup yang tepat itu bukanlah mengejar hidup bahagia tapi hidup penuh arti.” – GC

Have a GREAT Day! GC

Previous Post

Hari Guru Nasional

Next Post

HASTE MAKES WASTE

Leave a Comment

mahjong ways gacor

situs slot777 online