IWA Blog

FREEDOM-The World Freedom Day

FREEDOM-The World Freedom Day

Kisah dongeng ini terjadi pada suatu masa, di sebuah kebon binatang yang ada di Afrika. Hiduplah seekor Harimau yang cukup unik. Macan ini warnanya hitam putih. Loreng-lorengnya berwarna abu-abu dan semuanya pucat. Warnanya seperti telivisi jaman dahulu yang warnanya hitam putih. Ada seorang jenderal yang sangat berkuasa di sana merasa heran, karena pada waktu zaman dahulu dialah yang membawa macan itu ketika masih bayi ke kebon binatang itu dan waktu itu macan itu berwarna warni dengan indahnya.

Maka sang Jenderal itu pun mengadakan sayembara bagi para pelukis terkenal untuk bisa mewarnai bulu harimau itu. Mengingat hadiahnya yang menggiurkan. Hal ini jelas saja membuat banyak pelukis terkenal datang ke kebon binatang ini untuk mewarnai bulu harimau tersebut.

Namun… Tidak ada satupun dari pelukis itu yang berhasil. Warna-warna yang sudah di oleskan pada bulu Harimau itu segera saja jatuh dan hilang terbasuh air…

Suatu ketika datang seorang pelukis asal Indonesia yang bernama Maru. Pelukis tersebut agak eksentrik, ia menaruh kuas cat di jepit di atas telinganya. Namun yang membuat banyak orang tertawa adalah, ia bilang bahwa ia mau mencat bulu Harimau itu, tapi Maru tidak membawa cat warna apa pun juga.

Ia pun melenggang masuk ke dalam kandang Harimau itu, lalu ia membisikkan sesuatu di telinga Harimau tersebut. Setelah itu ia mengambil kuas dari atas telinganya dan menggerak-gerakkan di udara seperti melukis. Semua orang yang melihatnya tertawa. Kira-kira 5 menit kemudian. Ia menyudahi gerakannya. Ia membuat gerakan seolah-olah melihat hasil karya lukisannya. Ia pun manggut-manggut seraya berkata: “Akhirnya kelar juga…. Dah biarin dulu, jangan di apa-apain, jangan disentuh-sentuh dulu ya, catnya masih basah jadi gak kelihatan. Besok pagi kita akan lihat hasilnya ya!”

Spontan… gerrrr semuanya pada tertawa.

Sepanjang hari itu, Maru tinggal di kandang itu, sambil menunggu cat kering katanya. Tiap beberapa menit, Maru mendekat ke Harimau itu dan membisikkan sesuatu pada harimau tersebut.

Keesokan harinya semua orang menjadi sangat takjub, tatkala melihat Harimau yang kemarin hitam putih tersebut menjadi belang-belang kuning dan hitam dengan indahnya. Mereka jadi penasaran apa yang dilakukan Maru untuk mewarnai bulu harimau tersebut?

Maru pun berkata: “Kuas saya ini memiliki kemampuan untuk mewarnai kehidupan nyata, dan untuk mewarnai kehidupan nyata, tidak perlu menggunakan tinta/cat warna apa pun juga. Saya kemarin berulang kali membisikkan kata-kata: “Dalam beberapa hari mendatang, kamu akan bebas dari kebun binatang ini dan akan hidup kembali di alam bebas.” Dan saya harus melakukannya berulang-ulang untuk menyakinkannya.

Melihat bagaimana sedihnya sang Harimau ketika berada di dalam kandang dan bagaimana Harimau itu saat ini ketika ia mengetahui bahwa ia bisa bebas di alam bebas, maka sang Jenderal dan pihak kebon binatang pun akhirnya memutuskan untuk melepaskan harimau itu di alam bebas, dimana warna bulu Harimau tersebut tidak pernah lagi berubah menjadi putih hitam.

Di dunia ini sesungguhnya masih banyak orang yang hidupnya tidak bebas. Ada yang belom bebas secara finansial dan terlibat hutang sana sini, ada yang hidupnya terperangkap dalam dunia gelap yang membuatnya terbelenggu. Ada yang pikirannya yang terpenjara. Sehingga berpikiran sempit dan hidupnya pun penuh dengan kegagalan.

Mau keluar dan menjadi orang bebas? Dengarkan bisikan orang-orang yang bisa menjadi mentor kita, yang bisa kita percayai 100% untuk menuntun kita keluar dari perangkap dan belenggu kita.

Kita bersyukur bahwa di Indonesia, kita masih mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, bebas untuk memilih agama apa yang kita inginkan dan lain-lainnya. Lihat ranking Indonesia di the world freedom index 2021 https://worldpopulationreview.com/country-rankings/freedom-index-by-country

Semoga kebebasan ini dapat terus dijaga dan dipelihara. Namun begitu masih banyak penjara-penjara lainnya yang memerangkap kita dan membelenggu kita. Berhati-hatilah dengan yang di bawah ini:

Bebaskan Penjara Pikiran kita

Dari semua penjara & belenggu, Penjara yang satu ini yang paling banyak diderita oleh umat manusia. Apa saja yang perlu kita waspadai penjara pikiran itu?

1. SELF LIMITING – Membatasi diri sendiri. Ayah saya penarik beca, saya? Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kodrat saya adalah wanita… terimalah…

2. PAST LIMITATION – Sejarah masa lalu. Bulan lalu pencapaian saya adalah 100, bulan ini tidak mungkin bisa 500.

3. COWARD – Merasa Tidak Bisa. Oleh karenanya tidak mau mencoba

4. PRESTIGE – Gagal itu Memalukan. Sebab itu lebih baik tidak usah mencoba.

5. THINKER – Terlalu banyak berpikir “Bagaimana kalau……” sehingga membuat takut mencoba.

6. LAZY – Malas Gerak, Terlalu malas untuk berubah.

7. TOO LATE – Sudah terlalu terlambat untuk berubah. (terlalu tua, terlalu banyak orang yang sudah lebih dulu sukses, dll)

8. COMPLACENCY – Merasa “AKU BENAR”. Tidak mau introspeksi diri apalagi memantau perubahan-peruabahan dan juga tidak mau membuat skenario-skenario perubahan di masa mendatang.

“Never surrender your hopes and dreams to the fateful limitations others have placed on their own lives. The vision of your true destiny does not reside within the blinkered outlook of the naysayers and the doom prophets. Judge not by their words, but accept advice based on the evidence of actual results. Do not be surprised should you find a complete absence of anything mystical or miraculous in the manifested reality of those who are so eager to advise you. Friends and family who suffer the lack of abundance, joy, love, fulfillment and prosperity in their own lives really have no business imposing their self-limiting beliefs on your reality experience.”― Anthon St. Maarten

Have a GREAT Day! GC

Leave a Comment

slot77