Di sebuah Pasar Malam, para penonton terpukau oleh atraksi seorang manusia kuat. Ia bisa melengkungkan baja dengan tangan kosong, menghancurkan batu bata dengan tinjunya, dll. Diakhir pertunjukkan, dia mengambil sebuah jeruk lalu memerasnya dengan sangat kuat hingga tetes terakhir lenyap dari jeruk tersebut.
Kemudian ia menantang para penonton, “Barang siapa yang bisa memeras hingga keluar 1 tetes saja dari buah jeruk ini, akan kuberikan uang 5 laks!” serunya (1 laks itu = 10.000 Rupees dan 1 Indian Rupee itu kurang lebih Rp. 200 jadi tawaran itu setara dengan 1 juta rupiah.”
Beberapa pria kuat dari penjuru kota mencoba, tapi tidak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum. Ia berkata, “Aku berikan 1 kesempatan terakhir. Siapa yang mau mencoba?”
Seorang wanita yang kurus setengah baya mengacungkan tangan & minta agar ia boleh mencobanya.
“Tentu saja boleh.” Manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mentertawakan wanita itu.
Wanita itu lalu menggenggam jeruk tersebut lalu memerasnya dengan penuh konsentrasi.
Ia memeras… memeras… memeras & “ting!” setetes air menetes dari jeruk tersebut & jatuh ke lantai panggung. Para penonton terperangah. Lalu cemoohan mereka segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.
Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, “Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Ribuan orang pernah mencobanya tapi mereka semua gagal. Hanya kau satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, apa rahasianya?”
“Begini,” jawab wanita itu, “Jika suamimu sedang jatuh sakit keras & tak bisa bekerja mencari nafkah, sedangkan kau memiliki 8 anak yang harus kau beri makan setiap hari, lalu kau harus kuat mencari uang meski hanya beberapa puluh ribu rupiah, maka hanya memeras jeruk untuk mendapatkan Rp. 1 juta bukanlah hal yang sulit.”
“The will to win, the desire to succeed, the urge to reach your full potential… these are the keys that will unlock the door to personal excellence.” – Confucius.
Tahukah istilah hitting the wall? Istilah hitting the wall adalah istilah dalam lari Marathon, ketika di dalam tubuh si pelari, semua Glikogen (zat gula) yang diperlukan untuk membakar kalori menjadi energi di dalam tubuh si pelari habis total.
Maka si pelari seperti menabrak tembok yang tidak kelihatan. Mereka bisa jatuh pingsan atau terkulai lemas dengan kelelahan yang hebat. Sama seperti mobil kehabisan bensin, semua mesin mogok bekerja.
Pada umumnya semua pelari marathon akan hitting the wall di jarak 18-20 mile (30-32 km), karena pada saat itu hampir semua manusia glikogen dalam tubuhnya sudah habis terbakar. Karena tubuh kita menyimpan energi dalam bentuk glikogen sebanyak 1800 hingga 2000 kalori di dalam tubuh, dan untuk marathon diperlukan 100 kalori per 1 mile.
Lalu mengapa banyak pelari Marathon yang tetap saja bisa mencapai garis finish padahal jarak Marathonnya 26 Mile atau 42 KM?
Jawabannya adalah terletak pada Kekuatan dari Kemauan diri (The Power of Will). Motivasi diri untuk mencapai goal ini sangatlah penting. Sekalipun energi sudah drain (Habis) tapi berbekal dengan the power of will, seseorang akan selalu mampu mencapai goal / sasarannya dengan sempurna.
Banyak dari kita tidak menyadarinya barangkali bahwa kita saat ini sudah memasuki bulan November…. Sudah berada di penghujung tahun, apakah kita akan mampu menutup tahun ini dengan pencapaian prestasi yang gemilang ataukah kita hitting the wall? Itu semua tergantung dari Motivasi kita yang tersisa di saat ini.
Sekalipun susah, sekalipun berat, kita harus katakan pada diri kita “ONE STEP AT A TIME!” “KITA HARUS TERUS MAJU MENCAPAI SASARAN KITA” Bila sasaran kita terlalu besar untuk kita selesaikan sekaligus, bagi-bagi menjadi potongan kecil dan konsentrasi untuk menyelesaikan potongan kecil itu satu demi satu, tanpa perlu berpikir terlalu jauh ke depan yang hanya akan membuat diri kita frustasi dan stress.
Fokuslah pada jarak pendek saat ini, cash out semua investasi kita untuk mencapai sasaran di tahun ini. Jika selama ini kita memupuk hubungan baik, sekarang saatnya menggunakan hubungan baik itu dan capailah sasaran.
Fokuslah tetap pada sasaran, jangan pada masalah, atau pada energi kita yang mulai habis.
Kita harus katakan “Ya, saya bisa!” Lakukan terus setiap aktivitas kita dengan totalitas dan didasari keinginan kuat ditambah dengan bantuan doa, niscaya goal yang setinggi apa pun juga akan dapat kita capai.
Dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan.
Have a GREAT day! GC