By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind Book
Pada suatu ketika si Jempol berkata pada jari-jari lainnya, “Aku bahagia sekali, karena aku mempunyai peranan yang paling mulia. Setiap ada orang yang berbuat baik. Maka akulah yang akan tampil. Aku ini perlambang sebuah kebaikan, kehebatan dan pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa.”
“Hah? Yang paling mulia? Kamu gak salah?” Seru Jari Manis. Kamu tau gak bahwa pernikahan itu adalah sebuah ikatan yang suci dan mulia. Oleh karenanya ikatan yang mulia itu seringkali ditandai dengan cincin emas terkadang juga mengandung batu-batu mulia seperti Intan / Diamond. Kira-kira dimana biasanya cincin itu diletakkan? Jari manis bukan? Itu artinya dirikulah yang paling mulia.”
“Kalau ngomong soal ikatan! Biasanya kalo orang berjanji atau bersumpah gimana? Bukankah dia memberikan kelinkingnya untuk ditautkan pada orang diberikan janjinya itu. Ini disebut Pinky Swear. Terus kalau Yakuza (kelompok Gang di Jepang) melanggar janji yang dipotong juga kelingkingnya. Jadi aku ini merupakan simbol pentingnya sebuah janji atau ikatan.” Seru Jari kelingking.
“Haduhhh, kalian ini ributin sesuatu yang ga ada artinya. Kamu kan tau kalo aku ini lah yang sesungguhnya paling hebat diantara kalian semua. Sebab pada saat marah aku biasanya dipakai untuk menegor, kalau ada yang tidak tertib aku digunakan untuk membuat tertib. Jika ada orang yang tidak tau arah, maka aku juga digunakan untuk menunjukkan arah. Untuk menunjukkan keberadaan seseorang aja, sering kali aku yang diacungkan tinggi-tinggi. Jadi siapa yang paling populer dan hebat. Aku kan? Seru Jari telunjuk.
“Astaga! Ributin pepesan kosong semua. Cobalah ukur tinggi kalian semua! Emangnya ada yang mengalahkan tinggiku? Kalau tinggi kalian bisa menyamai diriku barulah kalian boleh berkoar-koar!” Seru Jari Tengah
Semua jari bersumpah tidak mau lagi kerjasama, apa yang terjadi….
Waktu bermain piano, semua jari tidak mau bekerja sama akhirnya tidak ada musik. Waktunya makan, mereka tidak mau bekerjasama sehingga akhirnya tidak bisa makan. Waktunya minum semua tidak ada yang mau bekerjasama akhirnya tidak bisa minum. Waktu bekerja mereka tidak mau bekerja sama, akhirnya tidak bisa bekerja.
Apa yang terjadi?
Mereka semua menjadi lemah tanpa makan dan minum. Hidup mereka juga menjadi hampa tanpa musik dan bekerja. Baru mereka sadar bahwa mereka membutuhkan satu sama lainnya agar sebuah koordinasi bisa terbentuk, sebuah sinergi untuk melangsungkan kehidupan.
Pancasila merupakan fondasi negara kita yang luar biasa yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan kita. Pancasila terdiri dari lima dasar negara yang sangat sempurna dan sudah final sehingga tidak dapat ditawar-tawar lagi. Semua Sila merupakan Sila yang penting dan saling mendukung satu sama lainnya.
Bukan berarti sila No. 1 Ketuhanan yang Maha Esa adalah lebih penting dari sila-sila berikutnya. Namun semua sila sama pentingnya dan saling menunjang satu sama lainnya dengan harmoni.
Bhinneka Tunggal Ika yang ada dilambang Pancasila mempunyai arti yang sangat sakral dan penting: “Sekalipun berbeda tetapi kita tetap bersatu.” Kita boleh berbeda agama, ras, suku, Bahasa dll. Tapi kita harus selalu dan tetap bersatu. Bersatu berjuang mengentaskan kemiskinan di bumi Indonesia ini, Bersatu memperjuangkan kejayaan bangsa kita… Bangsa Indonesia.
Berbeda tapi Satu!
Berikut adalah sepenggal bait dari lagu Indonesia Jaya yang dinyanyikan oleh Harvey Malaiholo.
Hadapilah segala tantangan
Mohon Petunjuk yang kuasa
Ciptakanlah Kerukunan Bangsa
Kobarkanlah, dalam dada
Semangat jiwa Pancasila…
Hidup tiada mungkin…
Tanpa perjuangan,
Tanpa pengorbanan,
Mulia adanya
Berpegangan tangan…
Dalam satu cita…
Demi masa depan…
Indonesia Jaya..
“This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!” ― Ir. Sukarno
Selamat hari Pancasila! GC