Kisah di bawah ini diceritakan oleh Michael D. Hargrove ketika ia sedang menunggu sahabatnya di airport Portland, Oregon, Amerika Serikat. Tepat di depan matanya seorang pria setengah baya berhenti dan menyalami keluarganya.
Pertama dia menaruh tasnya di lantai lalu dia memeluk anaknya yang kecil dengan pelukan yang lama dan mesra. Setelah itu Sang ayah berkata, “Senang jumpa lagi sama kamu anakku, Ayah kangen sekali dengan kamu.” Anaknya tersenyum dengan malu-malu dan menjawab, “Saya juga Dad!”
Kemudian Sang Ayah mengarahkan mukanya ke anaknya yang tertua (sekitar usia 9/10 tahun). Dengan mengelus kepalanya dia berkata: Kamu sekarang kelihatan besar ya. Saya sayang sekali denganmu, Zach!” Merekapun berpelukan dengan penuh kasih sayang.
Ketika ini berlangsung, Seorang bayi perempuan (sekitar 1 atau 1.5 tahun) tampak meronta-ronta di tangan ibunya dengan gembira, tidak ada sedikitpun pandangannya ke arah lain selain pada ayahnya yang baru balik tersebut. “Hi, Baby Girl! Sang Ayah mengambil bayi tersebut dengan lembut dari tangan istrinya. Dia mencium seluruh muka bayinya. Setelah itu Sang ayah menyerahkan bayi tersebut pada anaknya yang paling besar.
Lalu Sang Ayah tersebut berkata: “I’ve saved the best for the last!” Dia memeluk istrinya serta menciumnya dengan semangat. Dia menatap mata istrinya dan dengan lembut dia berkata: “I love you so much”.
“Wow! Berapa lama kalian sudah menikah?” Tiba-tiba tanpa sadar Michael bertanya. Pria itu berkata:”bersama dengannya total 14 tahun dan menikah 12 tahun.” Dengan muka tetap tertuju pada istrinya.
“Lalu berapa lama kamu sudah pergi?” Michael pun melanjutkan pertanyaannya. “2 full days” sambut Sang ayah akhirnya memalingkan mukanya pada Michael. Michael pun terkejut dan langsung berubah takjub mendengar hal tersebut.
“Saya harap pernikahan saya bisa seperti kalian setelah 12 tahun.” Michael melanjutkan.
Sang Ayah tersebut melihat mata Michael jauh ke dalam sanubari dan berkata sebuah kalimat yang tidak pernah di duga sebelumnya apalagi dilupakan. “Jangan berharap, sahabatku … Putuskanlah. Don’t hope, friend … decide!” Kemudian dia tersenyum & menjabat tangan Michael sambil berkata, “God bless!”
Banyak orang punya mimpi yang indah, Kabayan juga punya mimpi yang indah. Tapi mimpi hanya akan menjadi sekedar mimpi dan tidak akan pernah menjadi kenyataan jika terlalu banyak pertimbangan dan takut untuk melangkah dan mengeksekusi mimpi tersebut.
Oleh karenanya agar Mimpi menjadi kenyataan… Decide… don’t hope…Mulailah mengerjakan mimpi-mimpi kita. Mungkin tidak bisa banyak-banyak, tidak apa-apa, tapi sedikit demi sedikit secara persisten, secara konsisten.
Kita tidak akan pernah bisa mewujudkan mimpi kita, jika kita hanya menyikapi mimpi kita dengan bermain games, nonton film, baca buku cerita, bersantai serta melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak menghasilkan apa-apa bagi mimpi kita. Mimpi kita tidak akan pernah terwujud dengan HOPE. Mimpi kita akan terwujud hanya jika kita DECIDE, putuskan untuk mengerjakan mimpi kita sekarang.
“Decide what you want, Decide what you are willing to exchange for it. Establish your priorities and go to work.” H. L. Hunt
”Kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak mikir membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. Padahal yang penting adalah ACTION!” – Bob Sadino
Have a GREAT day! GC