IWA Blog

RESTART STRONGER

RESTART STRONGER

By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind book

Korea Selatan kembali melakukan restriksi dan pembatasan sosial setelah 3 hari membuka Lockdown dan menormalkan aktivitas warganya. Sebab angka penderita Covid-19 di 3 hari itu naik secara cepat dan membuat klister-klaster baru yang jika dibiarkan akan menjadi masalah besar.

Ya… sama seperti kebanyakan orang di Korea Selatan. Banyak orang didunia termasuk juga di Indoensia sering lupa, mereka menganggap ketika Lockdown atau PSBB dibuka maka semuanya “KEMBALI MENJADI NORMAL” atau “BACK TO NORMAL”.

Padahal kita semua tau bahwa situasinya tidak memungkinkan hal itu terjadi dalam waktu dekat ini. Hal itu akan terjadi hanya ketika vaksin ditemukan dan Herd Immunity tercapai goalnya. Selama itu belum tercapai, tidak akan mungkin kita akan kehidupan kita menjadi NORMAL seperti dulu kala sebelum wabah Covid-19 ini ada.

Oleh karena itu istilah yang ada dan benar adalah “NEW NORMAL” atau sebuah keadaan NORMAL yang BARU. NORMAL dengan catatan, yaitu SYARAT & KETENTUAN berlaku. Dimana situasinya akan Normal jika semuanya PATUH pada SYARAT & KETENTUAN yang ada.

Ada sebuah situasi yang perlu kita cermati ketika kita memulai kembali usaha kita atau ibadah kita ditempat yang semula dan bukan di rumah. Ingatlah selalu bahwa kita tidak bisa mengontrol berapa banyak orang yang akan datang berkunjung. Bagaimana kondisi mereka saat datang ketempat kita. Kalau kita tidak siap, maka sudah pasti keamanan dan kenyamanan di tempat usaha dan ibadah kita akan menjadi masalah.

Oleh karena itu untuk memulai kembali usaha dan ibadah kita, kita harus memulainya dengan lebih kuat (RESTART STRONGER), tahu mengapa?

Mari kita ambil contoh restoran. Jika rata-rata kapasitas pelanggan yang bisa dine-in ditempat itu biasanya 50 pelanggan sekarang ini harus dibatasi hanya 50% saja. Oleh karena itu pelayanan harus bisa lebih cepat, karyawan harus lebih gesit dalam bekerja. Pelanggan yang menunggu (queuing) dengan jarak aman (Physical distancing) harus di buat nyaman.

Terus terang saya salut dengan orang-orang Thailand. Mereka punya banyak cara kreatif untuk bisa membuat pelanggannya merasa nyaman tapi tidak melanggar aturan New Normal. Ada restoran yang menempatkan boneka Teddy bear yang besar di bangku-bangku yang tidak boleh diduduki pelanggan misalnya. Dengan begitu, pelanggan merasa ada teman disamping dan di depannya. Ada juga restoran yang membatasi antar pelanggan dengan mika dsb.

Apakah ini bisa mendadak dilakukan? Tentu saja tidak. Semua itu perlu persiapan matang.

Untuk RESTART our operation STRONGER perlu disiplin dan aturan yang kuat.

PHYSICAL DISTANCING

Bagaimana kita memulai usaha kita dengan Physical Distancing yang benar dan baik, itu sangat diperlukan. Maka organisasi atau perusahaan perlu membuat sebuah aturan yang jelas dan berulang kali di brief ke semua karyawan agar mereka mengerti bahwa ini adalah kondisi NEW NORMAL dan mulailah membiasakan diri untuk melakukan Pembatasan Fisik ini dengan serius dan disiplin. Disamping itu perlu ada pengawasan dan pemberian sanksi apabila hal ini dilanggar. Mulai dari peringatan ringan hingga hukuman yang lebih berat.

PROTOKOL KESEHATAN
Protokol Kesehatan ditempat usaha dan tempat ibadah juga harus disusun, disosialisasikan dan dimengerti oleh setiap pihak. Seperti misalnya melakukan pemeriksaan suhu (thermoscan), menggunakan hand sanitizer saat masuk ruangan dan menggunakan masker adalah harga mati protokol Kesehatan yang wajib dipatuhi.

PROTOKOL SANITASI
Protokol sanitasi untuk desinfkesi ruang kerja, ruang usaha atau tempat ibadah yang baik dan benar juga harus dipikirkan dan dibuat prosedur tetap yang secara rutin dilakukan dengan sangat serius dan benar dengan disiplin yang tinggi. Jika tidak, maka keamanan para karyawan, pelanggan, jemaat kita akan menjadi taruhannya.

McKinsey, salah satu perusahaan konsultan terbesar di dunia membuat guidance untuk para CEO bagaimana memulai kembali bisnisnya. Bisa didownload disini: The Restart https://mck.co/2WlGf9a

George Bradt di Forbes April 14 menulis: The Smart steps to reboot your business post COVID-19. Dimana ada 3 langkah (steps) penting yang perlu di lakukan oleh para pemimpin perusahaan / organisasi:

1. Virtual Steps – Sepertinya sampai kapanpun rapat virtual akan tetap dipertahankan. Mulailah biasakan para pemimpin usaha dan perusahaan untuk melakukan rapat virtual secara rutin.

2. Physical Steps. Utamakan keselamatan seluruh karyawan, partner dan pelanggan. Pastikan bahwa yang kembali bekerja sudah aman dan bebas dari Covid-19.

3. Communication Steps. Bungkuslah hal-hal di atas dengan komunikasi yang emosional, rational dan dengan inspirational mood-countering leadership communication. Untuk memahami hal ini silahkan pelajari disini https://www.forbes.com/sites/georgebradt/2020/04/14/if-how-and-when-to-reboot-your-business/#227df91b1a54

Banyak orang terus menunggu, mengamati, mengatakan bahwa ya mereka mengalir saja… Pemerintah tetapkan aturan ini kita ikuti, pemerintah tetapkan aturan itu kita ikuti…

Mereka tidak pernah berpikir bahwa memulai kembali usaha atau operasional itu perlu sebuah usaha persiapan yang matang dan pengawasan yang ketat. Jika tidak maka kasus Korea Selatan yang saya kemukakan di atas pasti akan terjadi dan ujung-ujungnya pembatasan sosial berskala besar jilid berikutnya akan dimulai kembali.

Saat ini kita jangan hanya berpikir untuk Restart our business atau operational saja. Kita harus berpikir untuk Restart our business / operation STRONGER. B’cos…. we are not in the normal condition. WE ARE IN THE NEW NORMAL ERA.

Have a GREAT Day! GC

Leave a Comment

slot77

slot kamboja

https://faculdadebookplay.com/

thailand slot

https://kimpronailsnormal.com/

slot bonus new member

https://www.highenergybarbershop.com/

rtp live