IWA Blog

RUMUS INTEGRITAS

RUMUS INTEGRITAS

By Galatia Chandra
Author of Hacking Your Mind Book

Semua rasanya tahu bahwa matematika adalah sebuah ilmu pasti. Kaidah-kaidah rumus di dalam matematika selalu dan secara konstan menghasilkan hasil yang selalu sama jika menggunakan kondisi dan rumus yang sama.

Misalnya…

1) Jika PLUS dikali PLUS hasilnya pasti akan menjadi PLUS

2) Jika MINUS dikali PLUS atau sebaliknya PLUS dikali MINUS hasilnya akan tetap menjadi MINUS

3) Jika MINUS dikali MINUS hasilnya akan menjadi PLUS

Hal ini sesungguhnya bisa diterjemahkan sebagai sebuah refleksi kehidupan yang luar biasa…

Jika (+) PLUS / POSITIF = BENAR
dan
Jika (-) MINUS / NEGATIF = SALAH

Maka ….

1. Jika kita mengatakan hal yang BENAR terhadap sesuatu hal yang BENAR, hasilnya adalah sebuah tindakan yang BENAR.

Rumusnya adalah + x + = +

2. Namun jika kita mengatakan bahwa sesuatu itu BENAR pada sesuatu yang sesungguhnya SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang sesungguhnya BENAR. Hasilnya adalah suatu tindakan yang SALAH.

Rumus matematikanya:
+ x – = –
– x + = –

3. Jika kita mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH, hal itu adalah sebuah tindakan yang BENAR.

Rumus matematikanya:
– x – = +

Rumus matematika diatas ini ternyata mencerminkan tentang integritas seseorang. Oleh karenanya patut jika kita sebut sebagai RUMUS INTEGRITAS. Jika kita melihat Rumus Integritas yang pertama, maka seseorang kita sebut mempunyai integritas yang baik jika ia mengatakan hal yang benar pada sesuatu hal yang memang merupakan sebuah keBENARan.

Sebab jika ia mengatakan sebaliknya, maka ia sesungguhnya berbohong dan mencerminkan kurangnya integritas diri orang tersebut. Misalnya ia mengatakan tentang sebuah tindakan sebagai tindakan yang benar padahal ia tahu bahwa tindakan itu adalah tindakan yang salah. Atau ia mengatakan sebuah tindakan sebagai tindakan yang salah padahal ia tahu itu adalah tindakan yang benar. Hal ini mencerminkan orang tersebut kurang berintegritas.

Demikian juga jika orang tersebut melihat sesuatu yang salah, ia pun harus berani mengatakan bahwa hal itu adalah salah sekalipun hal itu mengandung risiko terhadap dirinya. Itu barulah orang yang patut kita sebut sebagai berintegritas.

Kasus rasisme yang terjadi di Amerika menjadi sebuah kasus yang membingungkan dan tercampur aduk semuanya. Terbungkus dengan berbagai kepentingan politik, ekonomi dll. George Floyd seorang narapidana yang baru saja pindah ke Minneapolis setelah keluar dari penjara tertangkap melakukan penipuan dengan menggunakan uang palsu. George Floyd tiba-tiba berubah menjadi pahlawan.

Kasus polisi yang menangkap George Floyd dan menekan leher hingga ia meninggal dengan alasan apapun tidak bisa dibenarkan. Sekalipun dengan alasan George Floyd dalam keadaan mabuk dan melawan petugas. Seharusnya itu yang harus diangkat oleh Media. Tidak masalah dia berkulit hitam atau putih, tindakan polisi itu tidak dapat dibenarkan.

Justru orang yang mengangkat issu ini sebagai kasus rasisme bisa jadi justru dialah yang rasis. Dunia kita terbalik-balik, yang hitam jadi putih, yang putih jadi hitam. Menandakan hilangnya Integritas di dunia ini. Padahal rumus integritas di atas sudah sangat jelas dan terang benderang menyatakan. Apa yang salah jika dinyatakan benar maka akan menghasilkan sesuatu yang salah.

Marilah kita turuti hati Nurani kita, berjalan di jalan kebenaran dan memegang integritas diri kita di atas segalanya.

”With integrity, you have nothing to fear, since you have nothing to hide. With integrity, you will do the right thing, so you will have no guilt.” Zig Ziglar

Have a Great Day! GC

Previous Post

RESTART STRONGER

Next Post

THRESHOLD

Leave a Comment

Latest IWA Blog